Jumat 12 Nov 2021 15:04 WIB

Kematian Tragis Muslim Siddiqui, Diangkat Jadi Serial

Serial kematian seorang Muslim yang mengungkapkan budaya brutalitas di angkatan laut.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Esthi Maharani
film / Ilustrasi
Foto: Republika.co.id
film / Ilustrasi

IHRAM.CO.ID, JAKARTA – Mantan Penulis Real Time with Bill Maher, Anayat Fakhraie sedang mengembangkan serial tentang kematian Muslim Marine Raheel Siddiqui. Fakhraie yang juga menulis di serial drama Starz Watergate, Gaslit telah bekerja sama dengan produser Yellowstone 101 Studios.

Serial ini diangkat dari tulisan feature Janet Reitman yang diterbitkan di New York Times Magazine tentang kematian seorang Muslim yang mengungkapkan budaya brutalitas di angkatan laut. Nantinya, serial akan mengeksplorasi kisah kematian rekrutan Korps Marinir AS Siddiqui. Muslim Amerika Fakhraie akan mencatat detik-detik menjelang kematian mendadak Siddiqui dan budaya kasar yang terungkap.

Pada tahun 2016, setelah berhari-hari menerima perpeloncoan dan pelecehan, Siddiqui yang merupakan anggota baru Korps Marinir Muslim ditemukan tewas di kamp pelatihan Pulau Parris. Investigasi atas kematiannya mengungkapkan penyalahgunaan sistemik dalam Korps Marinir AS.

Fakhraie akan memimpin proyek untuk menceritakan kembali kisah di balik kematian tragis Siddiqui dan mengungkapkan budaya perpeloncoan serta penyiksaan kejam yang telah terjadi di Pulau Parris selama bertahun-tahun. Sebelumnya, Fakhraie telah mengembangkan sejumlah pertunjukan untuk Amazon, Temple Hill, Hulu, dan lain-lain.

“Seperti banyak orang, saya menemukan kurangnya keragaman yang mengecewakan dalam bagaimana karakter timur tengah digambarkan di masa lalu. Itulah sebabnya saya bangga bermitra dengan David Glasser dan 101 Studios untuk menyoroti kisah Raheel,” kata Fakhraie, dilansir Deadline, Jumat (12/11).

Menurut Fakhraie, kisah Siddiqui dapat mengubah persepsi orang Amerika dan penting untuk dieksplorasi saat ini. CEO 101 Studios David Glasser mengatakan tidak ada orang lain yang lebih baik untuk ikut dalam proyek selain Fakhraie.

“Keahlian dan bakat Anayat akan memberikan penceritaan kembali yang kompleks dan mendalam tentang kisah Raheel dan membantu membawa kesadaran akan masalah yang mendarah daging dalam organisasi Korps Marinir yang telah menyebabkan banyak orang menderita. Kami merasa sangat beruntung bisa bekerja sama dengannya,” ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement