REPUBLIKA.CO.ID,CIREBON -- Pemkab Kuningan dan Pemkab   Cirebon menandatangai naskah kerja sama pengelolaan  sumber daya air. Melalui kesepakatan itu, Kabupaten Kuningan akan menggelontorkan air untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Kabupaten Cirebon.

Naskah kerja sama itu ditandatangani Bupati Kuningan, Acep Purnama dan Bupati Cirebon, Imron Rosyadi, di salah satu hotel di Kabupaten Cirebon, Rabu (10/11)  malam.

Sekda Kuningan, Dian Rachmat Yanuar, menjelaskan, dalam perjanjian kerja sama  pengelolaan sumber daya air itu,  Pemkab Cirebon memberikan dana kompensasi sebesar Rp 250 per meter kubik. Dana itu dibayarkan setiap bulan setelah dikurangi toleransi kebocoran sebesar 20 persen, yang dihitung dari besaran debit air baku sesuai hasil bacaan meter air di hulu.

Sebelumnya, besaran kompensasi air itu sebesar Rp 110 per meter kubik.

‘’Perjanjian kerja sama ini akan dilakukan evaluasi bersama tiga tahun sekali. Untuk  pelaksanaan pembayaran dana kompensasi itu mulai dilaksanakan atas pemanfaatan air bulan Januari 2022,’’ kata Dian.

Bupati Kuningan, Acep Purnama, mengatakan, kerja sama itu merupakan bentuk pelayanan yang terbaik kepada masyarakat. Dia menyatakan, ketersedian air itu harus terus dijaga, baik dari sisi kualitas maupun kuantitasnya.

‘’Kabupaten Kuningan sebagai  wilayah yang dianugerahi memiliki mata air, tentu berkewajiban menjaga dan memelihara dengan melakukan penghijauan di wilayah sumber mata air  dan  sekitarnya  agar debit air tidak berkurang,’’ tutur Acep.

Sementara itu, Bupati Cirebon, Imron Rosyadi, menyampaikan terima kasih atas diperpanjangnya  kerja sama pengelolaan air itu.  Dia berharap, kerja sama tersebut bisa membawa manfaat untuk kedua belah pihak.

‘’Air dari Kabupaten Kuningan sangat bersih dan disukai sekali oleh masyarakat,'' tandas Imron. 

Ikuti Whatsapp Channel Republika