Kamis 11 Nov 2021 17:39 WIB

Setengah Sekolah di Tangsel Belum Siap Gelar PTM Terbatas 

788 sekolah dari total 1.653 sekolah di Tangsel yang belum siap menggelar PTM.

Rep: Eva Rianti/ Red: Dwi Murdaningsih
Tanda jaga jarak dipasang pada setiap meja siswa di sekolah menjelang uji coba pembelajaran tatap muka (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Arif Firmansyah
Tanda jaga jarak dipasang pada setiap meja siswa di sekolah menjelang uji coba pembelajaran tatap muka (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Dinas Pendidikan Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mencatat ada 788 sekolah dari total 1.653 sekolah di Tangsel yang belum siap menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di tengah pandemi Covid-19. Sementara sebanyak 865 sekolah sudah menggelar PTM sejak 6 September 2021 hingga saat ini. 

"Sekolah yang belum siap PTM sebanyak 788 sekolah. Yang sudah menggelar pada PTM 6 September ada 685 sekolah, lalu ada tambahan 180 sekolah, jadi yang sudah menggelar PTM ada 865 sekolah. Jumlah sekolah di Tangsel ada 1.653 sekolah," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangsel Taryono melalui pesan singkat, Kamis (11/11). 

 

Taryono menuturkan, ratusan sekolah di Tangsel dari berbagai jenjang yang belum menggelar PTM terbatas masih dalam proses persiapan. Hal itu terkait dengan pengisian data pokok pendidikan (dapodik) yang selanjutnya dilakukan verifikasi. 

 

"(Alasan sekolah belum siap PTM lantaran) sedang dalam proses penyiapan. Ada diantaranya yang belum isi data dapodik atau belum memenuhi standar prokes," ujarnya. 

 

Dia menegaskan, proses verifikasi sekolah dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kota Tangsel dan Dinas Kesehatan Kota Tangsel dengan memperhatikan segala kesiapan terkait penegakan prokes di lingkungan sekolah. Sehingga sekolah yang tidak lulus verifikasi dipastikan belum bisa diperkenankan untuk melaksanakan PTM. 

 

"PTM di Tangsel sudah dilaksanakan dua bulan, sesuai dengan SKB (surat keputusan bersama) 4 Menteri dimana sekolah yang melaksanakan PTM adalah sekolah yang sudah mengisi daftar periksa yang ada di Dapodik. Kemudian kami verifikasi lapangan, validitas datanya seperti apa dan kemudian diputuskan sekolah mana yang bisa PTM dan sekolah mana yang belum PTM," kata dia. 

 

Taryono mengatakan, pihaknya terus melakukan evaluasi penambahan sekolah yang diizinkan menggelar PTM terbatas di tengah pandemi Covid-19. Dia juga memastikan hal itu dilakukan seiring dengan memperhatikan perkembangan kasus Covid-19 di Tangsel.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement