Kamis 11 Nov 2021 16:50 WIB

Produk Pakan Kucing Asal Jatim Diekspor ke Brunei

Ketika pandemi melanda nilai ekspor peternakan naik 39 persen.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Yusuf Assidiq
Ilustrasi kucing
Foto: Antara Foto
Ilustrasi kucing

REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO -- Produsen pakan ternak peliharaan PT Central Windu Sejati (CPPETINDO) melakukan ekspor perdana 10 ton makanan kucing bermerek Bolt dan Cleo ke Brunei Darussalam. Anak perusahaan  PT Central Proteina Prima Tbk (CP Prima) juga tengah menyasar Filippina sebagai negara tujuan ekspor selanjutnya, yang ditargetkan bisa terealisasi pada akhir 2021.

"Ekspor perdana ini tidak terlalu tinggi, akan tetapi kami membuat terobosan baru dalam pasar pakan ternak peliharaan di luar negeri nantinya. Adapun nilai ekspor ini sebesar 10 ribu dolar AS," kata Presdir PT Central Windu Sejati, Paulius Juta di Sidoarjo, Kamis (11/11)

Paulius menjelaskan, perusahaan yang dipimpinnya saat ini mampu memproduksi pakan  ternak peliharaan sebesar 8.000 ton per bulan. Ke depan ia menargetkan produksi lebih tinggi yakni mencapai 15 ribu ton per bulan. Sejauh ini, kata dia, kontribusi tertinggi di bidang produksi adalah pakan kucing.

Selain pakan kucing, CP Prima juga memproduksi pakan lainnya seperti pakan ikan, pakan udang, bibit udang, bibit ikan, probiotik, sampai produk udang dan makanan olahan.  Peningkatan produksi, kata dia, dimaksudkan untuk memenuhi target pemerintah yang terus mendorong peningkatan ekspor.

 

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Republik Indonesia, Nasrullah menyebutkan, nilai ekspor di sektor peternakan Indonesia saat ini telah mencapai 964,9 juta dolar AS. Sampai September 2021, nilai ekspornya mencapai 878,4 juta dolar AS.

"Justru ketika pandemi melanda nilai ekspor peternakan naik 39 persen dibandingkan periode yang sama (September) 2020. Artinya, sektor ini cukup signifikan berkontribusi pada perekonomian negara," kata Nasrullah.

Lebih lanjut Nasrullah mengatakan, ekspor perdana yang dilakukan CP Prima menjadi gebrakan baru produk pakan hewan peliharaan yang diproduksi bangsa sendiri. Artinya, kata Nasrullah, produk pakan ternak Indonesia tidak kalah dengan produk luar negeri.

"Ini menjadi pengakuan dari negara luar, minimal dari Asean, dalam hal ini Brunei Darussalam, bahwa kualitas produk pakan hewan kesayangan dalam negeri dapat berkompetisi dengan produk luar," ujarnya, menegaskan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement