Kamis 11 Nov 2021 16:08 WIB

Ramai Soal Nabi Adam dan Manusia Purba, Ini Kata Sejarawan

Ada sejumlah teori yang menyebut penemuan fosil adalah manusia.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Ani Nursalikah
Ramai Soal Nabi Adam dan Manusia Purba, Ini Kata Sejarawan
Foto: Arab News
Ramai Soal Nabi Adam dan Manusia Purba, Ini Kata Sejarawan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Topik soal Nabi Adan dan manusia purba ramai diperbincangkan oleh warganet Twitter. Ini bermula dari salah seorang warganet yang menanyakan “Nabi Adam dan manusia purba lebih dulu mana?” di akun @schfess.

Pertanyaan itu menimbulkan reaksi beragam. Ada yang menyebut manusia purba bisa jadi merupakan yang manusia pertama sementara yang lain menolaknya. Hal itu bertentangan dengan Alquran yang menyebut Nabi Adam adalah manusia pertama.

Baca Juga

Sejarawan dari Universitas Indonesia Tiar Anwar Bachtiar mengatakan ada sejumlah teori yang menyebut penemuan fosil adalah manusia, tetapi itu yang menjadi masalah. “Ada fosil yang ditemukan benar, tetapi itu belum dipastikan apakah manusia atau bukan. Kesimpulannya, itu masih dugaan manusia bukan kepastian,” kata Tiar kepada Republika.co.id, Kamis (11/11).

Tiar menjelaskan usia Nabi Adam lebih muda saat datang ke Bumi dibandingkan dengan usia fosil itu. Karena dianggap lebih muda, ada sebagian orang yang mempercayai makhluk itu berevolusi menjadi Nabi Adam.

Menurut Tiar, teori yang menghubungkan antara fosil dan Nabi Adam secara evolusi adalah sebuah kekeliruan. Sebab, berdasarkan informasi yang didapat dari Alquran disebutkan Allah langsung menciptakan Nabi Adam dari tanah, bukan dari hasil evolusi dari makhluk mana pun.

“Nabi Adam ini adalah manusia pertama bukan hasil dari evolusi. Lalu fosil itu apa? Bisa dipastikan bukan manusia,” ujar dia.

Dia menyebut memang ada makhluk sebelum Nabi Adam. Kemungkinan fosil ditemukan adalah makhluk sebelum Nabi Adam.

Sebagai Muslim, Tiar mengatakan harus mengutamakan ajaran Islam, yaitu mempercayai Nabi Adam adalah manusia pertama. Di sisi lain, sebagai Muslim juga tidak menolak adanya penemuan fosil-fosil itu.

“Kita terima hasil penemuan, hanya jangan meyakini itu manusia. Itu adalah fosil dari hewan yang hidup sebelum Nabi Adam. Kita tidak menolak penemuan dan tetap berpegang pada penjelasan Alquran. Ini tidak perlu dipertentangkan,” tambahnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement