Rabu 10 Nov 2021 21:37 WIB

Pemkot Sukabumi Kerahkan SKPD dan Relawan Tangani Bencana

Penanganan bencana bukan hanya tugas pemda, melainkan juga seluruh masyarakat

Rep: riga nurul iman/ Red: Hiru Muhammad
Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi memimpin rakor penanganan bencana di Balai Kota Sukabumi, Rabu (10/11)
Foto: istimewa
Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi memimpin rakor penanganan bencana di Balai Kota Sukabumi, Rabu (10/11)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Pemkot Sukabumi bergerak cepat dalam menangani maraknya bencana dalam beberapa hari terakhir. Di mana sejumlah satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait dikerahkan dalam penanganan bencana

Hal ini ditandai dengan rapat koordinasi kebencanaan yang dipimpin langsung Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi di Balai Kota Sukabumi, Rabu (10/11) siang. Dalam kesempatan ini hadir SKDP terkait seperti BPBD, Dinas PUTR, Dinas Kesehatan, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Sosial, dan Badan Kesbangpol.

'' Sebelumnya sudah kirim surat edaran kepada aparat wilayah termasuk RT RW untuk siaga bencana,'' ujar Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi. Di mana saat ini bencana marak terjadi akibat tingginya intensitas hujan tinggi dalam beberapa hari terakhir. Makanya pemkot menggelar rakor antisipasi dan recovery dari musibah yang terjadi.

Penanganan bencana kata Fahmi, sebenarnya bukan hanya tugas pemda tapi semua pihak harus bersama-sama. Terutama edukasi kepada warga menjaga lingkungan khususnya membuang sampah pada tempatnya dan menggalakan kegiatan bersih-bersih di lingkungannya masing-masing.Menurut Fahmi, SKPD harus berkoordinasi dengan BPBD dalam penanganan bencana. Khususnya aparatur wilayah agar berkomunikasi dan bergerak cepat ketika ada laporan bencana.

Dinas Kesehatan lanjut Fahmi, harus mengecek kesehatan warga terdampak pascabanjir dan longsor. Selain itu BPBD bersinergi dengan dinas lainnya seperti Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Tuang untum bersih-bersih drainase untuk mencegah banjir.

Fahmi mengatakan, selain SKPD penanganan bencana juga melibatkan relawan seperti dari Tagana, PMI, Karang taruna, ACT, dan lain sebagainya. Sehingga bila semua potensi digerakkan maka penanganan bencana dapat optimal dilakukan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement