Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image angelica sp

Kekerasan budaya

Eduaksi | Sunday, 07 Nov 2021, 23:53 WIB


Pengertian kekerasan budayaKekerasan merupakan sebuah tindakan penyalahgunaan fisik maupun psikologi yang dapat menyebabkan bahaya bagi orang lain kekerasan juga dapat mengambil kebebasan atau kemerdekaan orang lain yang dilakukan oleh seseorang maupun sekelompok orang baik dilakukan secara sengaja atau tidak, langsung atau tidak langsung, personal atau struktural.
Budaya merupakan sebuah cara untuk menjalankan hidup yang terdapat pada sekelompok manusia dan biasanya diturunkan oleh generasi generasi dari kelompok tersebut
Jadi, dapat disimpulkan bahwa kekerasan budaya adalah sebuah tindakan yang dilakukan seseorang atau sekelompok orang terhadap seseorang atau sekelompok orang yang menjalankan sebuah cara hidup yang orang orang tersebut jalani dimana tindakan tersebut dapat merugikan orang lain. Kekerasan budaya dapat memicu terjadinya kekerasan struktural dan kekerasan langsung.
Peran budaya dalam kehidupanBudaya sangat berperan dan berfungsi penting dalam kehidupan sehari hari. Bagi sebagian orang budaya dijadikan sebuah pedoman atau landasan hidup. Suatu bangsa dapat menjadi besar karena adanya budaya yang sudah kuat dan mengakar dan bisa menjadi suatu daya tarik tersendiri.
Budaya di Indonesia Indonesia memiliki kekayaan dan keberagaman budaya contohnya adalah rumah adat, baju adat, makanan tradisional dan juga alat musik tradisional. Hal ini juga merupakan suatu daya tarik Indonesia mata dunia seharusnya nilai budaya yang terdapat di Indonesia ini dapat dijadikan untuk meningkatkan citra bangsa dimata dunia dan juga bisa dijadikan untuk persatuan bangsa. Namun, karena banyaknya macam budaya atau kepercayaan yang ada di Indonesia ini sering sekali mengakibatkan kekerasan budaya hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi Indonesia karena keberagaman tersebut.
Mengapa kekerasan budaya bisa terjadikekerasan budaya sendiri biasanya terjadi karena sempitnya pemikiran seseorang yang menganggap budaya yang orang tersebut anut atau beberapa ajaran lainnya merupakan ajaran yang paling benar didunia atau menganggap cara hidupnya merupakan satu satunya cara yang bisa dilakukan untuk bertahan hidup. Kekerasan budaya bisa terjadi karena pelaku kehilangan rasa hormat terhadap orang lain rasa menganggap budaya yang dianut merupakan budaya yang paling benar mengakibatkan seseorang kehilangan rasa hormat terhadap orang lainlain. Pelaku tersebut bisa saja hanya berperilaku baik terhadap orang yang satu budaya atau satu golongan dengannya. Ia dapat dengan mudah menghakimi golongan lainnya dan saat ia berhadapan dengan orang lain ia hanya melihat perbedaan yang ada tanpa mau berfikir luas untuk mengerti perbedaan tersebut. Bisa dibilang pelaku kekerasan budaya merupakan seseorang yang krisis karakter. kekerasan budaya juga bisa bersumber dari etnisitas, agama, maupun ideolog.
Contoh kekerasan budaya Dalam tahun 1999 hingga tahun 2003 telah terjadi konflik Ambon, Maluku dan menurut yayasan Denny JA Perseteruan tersebut merupakan perseteruan terburuk yang pernah terjadu di Indonesia setelah Reformasi dalam kejadian ini tah menghilangkan kurang lebih sepuluh ribu nyawa orang. Diberitakan Kompas.com (19/1/2020), Dalam perseteruan tersebut tercatat ribuan warga meninggal, ribuan rumah dan fasilitas umum termasuk tempat ibadah terbakar.Bahkan banyak sekali warga yang harus meninggalkan rumahnya untuk mengungsi dan pergi dari Maluku karena adanya konflik tersebut. Konfik Ini terjadi selama empat tahun.
Dampak kekerasan budaya Kekerasan budaya sama dengan halnya rasisme, kekerasan budaya dapat berdampak buruk terhadap sekelompok golongan budaya lainnya, bisa saja orang yang mengalami kekerasan budaya dapat kehilangan kepercayaan terdapat budaya yang ia anut selama ini dan mulai menjadikan dirinya sebagai orang yang tidak berbudaya atau menjadi ateis dan bisa saja orang yang tadinya menjadikan budaya itu sebagai pedoman hidup menjadi tidak memiliki pedoman hidup dan kehilangan arah hidup bahkan hal ini dapat memicu korban untuk bunuh diri. kekerasan budaya juga bisa bersumber dari etnisitas, agama, maupun ideolog
Cara mencegah kekerasan budayaAda beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk menghindari kekerasan terhadap budaya hal ini mudah saja dilakukan ketika orang dapat berfikir dengan luas dan tidak menganggap hanya prespektif dia saja yang benar atau cara yang dilakukannya saja yang benar1. Kita harus menyadari bahwa setiap orang didunia ini berbeda sekalipun ia adalah seseorang yang terlahir kembar pasti ada saja sebuah pembedanya jadi kita tidak terjebak dalam prespektif sendiri dan menganggap kitalah yang paling benar. 2. Jika kita sudah terjebak dalam stereotip tentang kekerasan terhadap budaya, ubahlah sedikit demi sedikit, setidaknya cobalah untuk menghargai pendapat orang lain agar tidak menimbulkan konflik dan menjadikan diri lebih baik lagi. 3. Lihat lah segala dari prespektif lain jangan hanya sudut pandang kita saya karena hal ini dapat mengakibatkan sempitnya pikiran kita dan mengakibatkan kekerasan terhadap budaya
Jadi dapat disimpulkan bahwa kita tidak hanya hidup sendiri, kita hidup berdampingan dengan banyak sekali kebudayaan dan perbedaan. Kebudayaan dan perbedaan dapat berarti manis jika kita mengartikannya atau melihatnya sebagai keunikan tapi bukan sebagai keanehan. Kekerasan budaya hanya dapat menghancurkan arti semboyan negara kita Indonesia tercinta, karena kita hidup di Indonesia yang notabennya negara dengan beribu budaya kita harus bisa menerima perbedaan dan meletarikan semboyan negara kita.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image