Sabtu 06 Nov 2021 12:10 WIB

Panglima TNI Baru Diharap Humanis Selesaikan Masalah Papua

Wapres tunggu strategi Jenderal Andika Perkasa selesaikan masalah di Papua.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Bayu Hermawan
Wakil Presiden Republik Indonesia (Wapres) K.H. Maruf Amin
Foto: BKKBN
Wakil Presiden Republik Indonesia (Wapres) K.H. Maruf Amin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden, Ma'ruf Amin, berharap Panglima TNI yang baru nanti mempunyai pendekatan lebih baik untuk menyelesaikan masalah Papua. Wapres berharap ketika Andika menjadi Panglima TNI bisa lebih humanis dalam menangani Papua.

"Tentu, lebih humanis tapi tidak kehilangan semangat untuk perlindungan, humanis tapi perlindungan dan penegakan HAM harus tetap dijaga," ujar Wapres di sela kunjungan kerja ke Papua, Sabtu (6/11)

Baca Juga

Pernyataan ini disampaikan Wapres untuk merespon proses uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) kepada calon Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa oleh DPR RI.

Wapres menilai, pendekatan yang dilakukan Panglima TNI saat ini Marsekal Hadi Tjahjanto untuk keamanan Papua saat ini sudah baik. Namun, ia berharap ada pendekatan strategis lanjutan untuk keamanan Papua.

"Kita harapkan begitu, yang ini (Panglima Marsekal) sudah baik tapi berdasarkan apa yang sudah dilakukan saya harap ada langkah-langkah strategis yang lebih baik lagi nanti dalam menangani keamanan di Papua, itu harapan kami," kata Kiai Ma'ruf.

Karena itu, ia berharap Andika bisa meneruskan pendekatan yang sudah baik yang dilakukan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanjo. Dengan pendekatan strategis yang lebih baik, ia mengharapkan harapkan intensitas gangguan keamanan di Papua itu semakin menurun.

"Tentu kita berharap panglima yang baru nanti akan meneruskan langkah-langkah panglima yang lama dalam membangun kondisifitas keamanan di Papua dan lebih mempunyai pendekatan-pendekatan yang tentu lebih baik lagi," katanya.

Hari ini Komisi I DPR melakukan uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) kepada calon Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement