Kamis 04 Nov 2021 01:50 WIB

Taiwan Sambut Delegasi Resmi Pertama Uni Eropa

Kehadiran delegasi Eropa diyakini akan membuat marah China.

Bendera Taiwan.
Foto: EPA-EFE/RITCHIE B.TONGO
Bendera Taiwan.

REPUBLIKA.CO.ID, TAIPEI  -- Taiwan menjadi salah satu prioritas dalam agenda di Uni Eropa (EU). Demikian disampaikan delegasi resmi pertama parlemen EU yang tiba di wilayah tersebut pada Rabu.

Pernyataan itu disampaikan di tengah meningkatnya ketegangan antara Taipei dan Beijing. Taiwan, yang diakui oleh China sebagai wilayahnya sendiri dan tidak mengesampingkan perebutan secara paksa, tidak memiliki hubungan diplomatik resmi dengan negara-negara Eropa terkecuali Vatican City.

Baca Juga

Namun, Taipei ingin mempererat hubungan dengan anggota Uni Eropa."Kunjungan kami menunjukkan bagaimana Taiwan kini sangat penting dalam agenda di Brussels dan di setiap negara anggota," kata Raphael Glucksmann, anggota Parlemen Eropa asal Prancis, kepada Perdana Menteri Taiwan Su Tseng-chang pada pertemuan tersebut.

"Kami di Eropa juga dihadapkan pada campur tangan dari rezim otoriter dan kami di sini untuk belajar dari Anda," lanjut Glucksmann selaku pemimpin delegasi.

Ia mengibaratkan Taiwan sebagai sebuah laboratorium dan pusat perjuangan melawan campur tangan asing dan menjaga demokrasi.

Kunjungan anggota parlemen asing sebelumnya menuai amarah China. Menurut kementerian delegasi akan membahas ancaman seperti serangan disinformasi dan siber.

Lewat pernyataan, kantor pemimpin Taiwan Tsai Ing-wen mengatakan bahwa pemerintah akan berbagi pengalamannya dalam menangani tantangan seperti campur tangan asing.

Tsai, yang akan menemui delegasi pada Kamis, memperingatkan upaya China yang semakin gencar untuk mendapatkan pengaruh di Taiwan. Ia meminta badan keamanan untuk melawan upaya campur tangan asing.

Kunjungan parlemen Uni Eropa berlangsung setelah menteri luar negeri Taiwan Joseph Wu melakukan lawatan langka ke Eropa bulan lalu yang membuat Beijing murka, yang memperingatkan negara-negara tuan rumah agar tidak merusak hubungan dengan China.

sumber : Antara/Reuters
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement