Rabu 03 Nov 2021 17:30 WIB

Air Sungai Citarum Sudah Bisa Dipakai untuk Budi Daya Ikan

Air Sungai Citarum juga bisa digunakan untuk mengairi tanaman.

Ketinggian Sungai Citarum saat intensitas hujan tinggi di Sektor VI DAS Citarum, kawasan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Rabu (13/1). Hasil kerja keras satgas Citarum Harum dan semua pihak terkait, kualitas air Sungai Citarum pada 2021 terus membaik dan dampak banjir pun bisa diminimalisir. Jika pada 2018 Citarum berstatus tercemar berat, maka tahun ini Citarum berstatus tercemar ringan sehingga ikan pun bisa hidup.
Foto: Edi Yusuf/Republika
Ketinggian Sungai Citarum saat intensitas hujan tinggi di Sektor VI DAS Citarum, kawasan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Rabu (13/1). Hasil kerja keras satgas Citarum Harum dan semua pihak terkait, kualitas air Sungai Citarum pada 2021 terus membaik dan dampak banjir pun bisa diminimalisir. Jika pada 2018 Citarum berstatus tercemar berat, maka tahun ini Citarum berstatus tercemar ringan sehingga ikan pun bisa hidup.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengatakan, air Sungai Citarum sudah bisa digunakan untuk membudidayakan ikan air tawar. Tak hanya itu, air Sungai Citarum juga bisa digunakan untuk mengairi tanaman karena tingkat pencemarannya sudah turun dan mutunya sudah membaik.

Sebagaimana dikutip dalam siaran pers Humas Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang diterima di Bandung, Rabu (3/11), dia mengatakan, target awal program pemulihan Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum adalah menurunkan tingkat pencemaran menjadi cemar sedang. Namun, sekarang air sungai itu sudah tergolong tercemar ringan.

Baca Juga

Dalam acara dialog di konferensi iklim diGlasgow, Skotlandia, Gubernur Jabar memaparkan upaya pemerintah memulihkan kondisi DAS Citarum melalui Program Citarum Harum. Komandan Satuan Tugas Citarum Harum itu memaparkan, hasil pengukuran kualitas air tahun 2018 menunjukkan bahwa Sungai Citarum dalam kondisi tercemar berat dengan Indeks Kualitas Air (IKA) 33,43 poin.

"Kualitas air Sungai Citarum sejak tahun 2020 terus membaik berkat berbagai upaya pemulihan yang dijalankan dan kini air sungai itu sudah masuk kategori cemar ringan dengan IKA 55 poin," kata Ridwan Kamil, Rabu (3/11).

Gubernur mengatakan, upaya pemulihan DAS Citarum yang telah dilakukan antara lain penghijauan 26.231,24 hektare lahan kritis di sepanjang daerah aliran sungai. Luas lahan kritis yang sudah dihijaukan melampaui target penghijauan tahun 2021 seluas 15.516,99 hektare.

Pemerintah menargetkan pada tahun 2025 luas lahan yang dihijaukan kembali di sepanjang DAS Citarum mencapai 80.174,99 hektare. Upaya pemulihan DAS Citarum juga mencakup pengelolaan sampah hingga 2.700 ton per hari danpenanganan 33.868 unit keramba jaring apung.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat Prima Mayaningtyas menyebutkan, beberapa parameter menunjukkan pencemaran limbah industri di DAS Citarum sudah turun signifikan pada tahun 2020. "COD (Chemical Oxygen Demand) tahun ini jauh menurun, nilainya sudah tidak jauh berbeda dari standar baku mutu," katanya.

Ia menambahkan, cemaran limbah domestik di Sungai Citarum juga menurun dari tahun 2019 sampai 2020. Dalam dua tahun terakhir, ia menjelaskan, sampah yang masuk ke Sungai Citarum juga berkurang sampai 42 persen.

Sungai Citarum yang panjangnya sekitar 270 kilometer merupakan sumber air bagi 18 juta warga di 13 kabupaten dan kota di Jawa Barat. Satuan Tugas Citarum Harum menargetkan, air Sungai Citarum mutunya bisa meningkat dengan IKA sebesar 60 poin pada akhir periode perencanaan tahun 2025.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement