Rabu 03 Nov 2021 00:30 WIB

Bantal Pereda Gangguan Rahang Juarai Pimnas 2021

Bantal membantu penderita gangguan sendi rahang atau temporomandibular disorder (TMD)

Bantal (Ilustrasi)
Foto: Needpix
Bantal (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Mahasiswa Universitas Hasanuddin berhasil menjuarai Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) ke-34. Inovasi yang hasilkan adalah bantal pereda gangguan sendi rahang atau temporomandibular disorder (TMD).

"Alat ini mengedepankan teknologi terapi laser, merupakan basis terapi yang aman, non-invasif, tidak menyakitkan serta hanya membutuhkan waktu perawatan yang singkat," ucap Mahasiswa Kedokteran Universitas Hasanuddin Nabila Ramdani.

Baca Juga

Mahasiswi asal Bogor, Jawa Barat, itu berhasil meraih penghargaan setara emas untuk kategori poster dan penghargaan setara perak untuk kategori presentasi pada malam pengumuman Pimnas ke-34 yang diselenggarakan secara virtual di Universitas Sumatera Utara, Jumat (29/10). Penghargaan tersebut, kata dia, berhasil mengantarkan Universitas Hasanuddin berada di peringkat ketujuh pada Pimnas 2021.

Nabila merancang bantal pereda gangguan sendi rahang bersama empat temannya, yaitu Muhammad Refal Akbar, Al Ghumaisha, Ahmad Ghazalli Darwis, dan Andi Muhammad Irsyad Baso. Mereka didampingi pembimbing drg Nursyamsi, M.Kes.

Menurutnya, efek penggunaan bantal tersebut relatif lebih cepat jika dibandingkan penanganan gangguan sendi rahang lainnya, sehingga dapat langsung dirasakan oleh pasien setelah perawatan."Inovasi ini diharapkan mampu menjadi solusi bagi penderita TMD untuk mendapatkan kualitas tidur dan penanganan yang lebih baik, sehingga tidak ada lagi penurunan produktivitas di kalangan masyarakat akibat nyeri TMD dan gangguan tidur terkait TMD," kata Nabila.

Bantal tersebut dirancang dengan menyempurnakan bentuk bantal ideal. Bantal dibuat menggunakan bahan ramah lingkungan dan ergonomis menyesuaikan postur tubuh manusia saat tidur.

Alat berbentuk bantal pada umumnya itu dilengkapi dengan relay timer yang akan menghentikan paparan laser jika alat telah bekerja selama 15 menit. Timer berfungsi untuk memutus otomatis listrik sesuai dosis aman penggunaan terapi laser tingkat rendah, yakni 660 nanometer.

Material bantal yang digunakan, yaitu lateks, dikarenakan dapat mengikuti bentuk tekanan kepala, leher dan bahu sehingga memberikan penyangga dan kenyamanan yang tepat."Bantal lateks dapat membantu mencegah panas berlebih karena struktur selulernya, lateks tetap sejuk secara alami sepanjang malam dan memberikan sirkulasi udara maksimum," ujar Nabila.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement