Senin 01 Nov 2021 18:39 WIB

Era Disruption Ubah Cara Konvensional Jadi Otomatisasi

Kampus berbasis teknologi komputer jadi lokomotif perubahan bangsa di bidang digital

Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Asosiasi Pendidikan Tinggi Informatika dan Komputer (Aptikom) 2021, diselenggarakan dengan rangkaian acara selama satu minggu, dari tanggal 1 s/d 6 November 2021.
Foto: Universitas Nusa Mandiri
Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Asosiasi Pendidikan Tinggi Informatika dan Komputer (Aptikom) 2021, diselenggarakan dengan rangkaian acara selama satu minggu, dari tanggal 1 s/d 6 November 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Asosiasi Pendidikan Tinggi Informatika dan Komputer (Aptikom) 2021, diselenggarakan dengan rangkaian acara selama satu minggu, dari tanggal 1 s/d 6 November 2021. Kegiatan ini, berlangsung secara hybrid, diselenggarakan secara daring via Youtube Aptiko dan luring di kampus Universitas Nusa Mandiri (UNM) kampus Margonda, Jl Margonda Raya No 545, Pondok Cina, Beji, Depok.

Pada Rakornas 2021, mengangkat tema “Memberdayakan Kecerdasan Artifisial untuk Percepatan Transformasi Digital di Era Revolusi Industri 4.0”. Hadir sebagai narasumber, Dr Ir HM Budi Djatmiko, ketua umum Aptisi (Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia). 

Ia mengemukakan, tujuan pendidikan tinggi yakni menciptakan manusia beriman dan bertaqwa pada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, terampil, kompeten dan menjadi warga negara yang demokratis, bertanggung jawab, menjadi mahasiswa yang cinta Indonesia dan Pancasila dan berbudaya untuk kepentingan bangsa.

“Di sini lain, perguruan tinggi juga dituntut untuk menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul agar siap menghadapi era industri 4.0 dan society 5.0. Melalui proses utamanya adalah pembinaan, pembelajaran, pencetakan karakter mahasiswa perguruan tinggi yang akan menjadi SDM unggul dan pemimpin masa depan,” katanya dalam materi yang disampaikan, Senin (1/11).

Selanjutnya, katanya, saat ini kemajuan teknologi berkembang dengan sangat pesat. Adanya era disruption mengubah total cara konvensional menjadi otomatisasi. “Hal ini disebabkan oleh adanya kecerdasan artifisial yang berpotensi mempermudah kehidupan sehari-hari masyarakat melalui cara yang otomatis,” imbuhnya.

Ia melanjutkan, dengan begitu, mau tidak mau, perguruan tinggi harus mengeksplorasi bidang teknologi dengan ilmu pengetahuan di bidang rekayasa teknologi berbasis mesin cerdas, seperti artificial intelligence, mesin learning dan juga deep learning.

“Oleh karena itu, peran teknologi digital ini sangat berpengaruh pada tugas perguruan tinggi untuk memberdayakan kecerdasaan artifisial dalam proses percepatan transformasi digital. Dengan begitu perguruan tinggi harus membawa konsep kepintaran manusia ke dalam mesin. Mari, dalam kegiatan ini kita bersama berkolaborasi menciptakan perubahan bangsa di bidang digital,” ajaknya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement