Senin 01 Nov 2021 13:41 WIB

Kamboja Cabut Seluruh Pembatasan Covid, Jalani Normal Baru

Kamboja telah dibuka kembali dan siap menjalani cara hidup baru pada Senin (1/11)

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Christiyaningsih
 Siswa memamerkan kartu vaksinasi COVID-19 sebelum kelas pagi mereka di SMA Preah Sisowath, di Phnom Penh, Kamboja, Rabu, 15 September 2021. Kamboja telah dibuka kembali dan siap menjalani cara hidup baru pada Senin (1/11).
Foto: AP/Heng Sinith
Siswa memamerkan kartu vaksinasi COVID-19 sebelum kelas pagi mereka di SMA Preah Sisowath, di Phnom Penh, Kamboja, Rabu, 15 September 2021. Kamboja telah dibuka kembali dan siap menjalani cara hidup baru pada Senin (1/11).

REPUBLIKA.CO.ID, PHNOM PENH – Perdana Menteri Kamboja Hun Sen mengatakan negaranya telah dibuka kembali dan siap menjalani cara hidup baru pada Senin (1/11). Hal itu disampaikan setelah capaian vaksinasi Covid-19 di sana telah melampaui target.

“Mulai sekarang, pembukaan kembali negara secara penuh di semua bidang dan hidup dengan Covid-19 dengan cara hidup baru dimulai hari ini,” ujar Hun Sen.

Baca Juga

Dia mengatakan sudah waktunya untuk melanjutkan hidup. “Saya tidak akan berada di gua kepiting lagi,” ucapnya.

Kamboja sudah memvaksinasi hampir 86 persen penduduknya yang memenuhi syarat sebagai penerima vaksin. Dua juta warganya telah menerima suntikan booster. Sebanyak 300 ribu anak sekolah usia lima tahun dijadwalkan mulai menerima vaksin pada Senin.

Dengan angka demikian, Kamboja menjadi salah satu negara dengan tingkat inokulasi tertinggi di Asia. Rasionya mirip dengan Singapura. Hun Sen mengungkapkan pemerintah memiliki pasokan 10 juta dosis vaksin Covid-19 untuk booster. Negara tersebut pun tengah memesan lebih banyak dosis tambahan.

Kamboja sudah mencatatkan lebih dari 118.522 kasus Covid-19 dengan korban meninggal mencapai 2.788 jiwa. Kasus dan kematian baru sebagian besar tercatat tahun ini. Kamboja telah menuai pujian karena dianggap menjadi salah satu negara yang berhasil menangani dan mengendalikan pandemi.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement