Jumat 29 Oct 2021 17:53 WIB

Agar Mampu Bertahan, Pusat Perbelanjaan Harus Manfaatkan Ini

Pengelola pusat perbelanjaan harus mampu memanfaatkan experience customer journey

Pengelola pusat perbelanjaan harus mampu memberikan experience cutomer journey bagi pelanggan agar mereka merasa nyaman saat berbelanja. Tampak suasana setelah pembukaan pasar Swalayan Diamond di Poins, Jakarta Selatan, Jumat (29/10)
Foto: istimewa
Pengelola pusat perbelanjaan harus mampu memberikan experience cutomer journey bagi pelanggan agar mereka merasa nyaman saat berbelanja. Tampak suasana setelah pembukaan pasar Swalayan Diamond di Poins, Jakarta Selatan, Jumat (29/10)

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA--Pandemi Covid-19 yang terjadi selama ini telah merubah banyak kebiasaan orang. Termasuk dalam memenuhi kebutuhan setiap harinya dengan menggunakan e-commerce. Belanja online ini selain lebih hemat waktu dan biaya bagi konsumen, juga dan aman dari risiko terpapar Covid-19.

Namun, tidak demikian halnya bagi pemilik usaha toko di pusat perbelanjaan yang mendadak sepi pembeli, bahkan hingga garus gulung tikar. Hal ini dikhawatirkan dapat mendorong pengelola pusat perbelanjaan merugi dan bangkrut. 

Meski demikian, kenyataan tersebut tidaklah selalu benar. Untuk sejumlah produk tertentu tidak dapat diperoleh secara online, kecuali produk tertentu yang bisa diperoleh secara online seperti makanan jenis fast food. "Äda peluang yang harus dimanfaatkan pengelola pusat perbelanjaan dengan memberikan experience customer journey,"kata Alphonzus Widjaja, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (DPP APPBI) dalam diskusi disela peresmian swalayan Diamond, Jumat (29/10). 

Menurutnya di rumah makan yang disajikan secara dine in ada suasana, penyajian yang tidak dirasakan konsumen ketika ia membeli produk secara online. Konsumen dapat memegang dan merasakan, memilih produk yang dicarinya.  "karena itu pusat perbelanjaan harus mampu memberikan experience customer journey ketika mereka berbelanja," katanya.

Alphonzus juga menambahkan saat ini pemulihan ekonomi telah mampu menggairahkan kembali bisnis ritel yang membuka lapangan kerja cukup luas karena efek domino bagi sektor non formal yang dihasilkan. Dengan dibukanya pusat perbelanjaan, maka ada perputaran uang dan pergerakan ekonomi pendukung. Seperti sarana transportasi, rumah makan bagi karyawan, lapangan kerja, tempat tinggal dan lainnya. 

Pihaknya berharap kondisi akan terus membaik hingga tahun depan karena program vaksinasi dan protokol kesehatan ketat telah diberlakukan di berbagai sektor usaha. "Kunjungan ke pusat perbelanjaan meningkat hingga 40 persen secara perlahan karena dibukanya juga bertahap," katanya.

Direktur Pengembangan Bisnis PT Intiland Development Tbk Permadi Indra Yoga, selaku pengelola Poins memberikan apresiasi atas masuknya Diamond Supermarket sebagai penyewa baru di Poins. Kehadiran Diamond Supermaket melengkapi ketersediaan fasilitas di pusat perbelanjaan Poins yang kini hadir dengan konsep baru sebagai transit mall yang menjadi hubs dan meeting point baru di Jakarta Selatan. "Kehadiran Diamond Supermarket akan memperkuat positioning Poins sebagai transit mall modern di kawasan TOD (Transit Oriented Development) Lebak Bulus," kata Permadi Indra Yoga.

Direktur Diamond Supermarket Felix Raharja menjelaskan pembukaan gerai baru Diamond Supermarket Poins menjadi langkah strategis untuk memperluas jaringan dan jangkauan pasar. Langkah ekspansi ini sekaligus menjawab keinginan masyarakat, khususnya yang tinggal di daerah Jakarta Selatan dan sekitarnya, terhadap fasilitas belanja yang nyaman, lengkap, dan terbaik.

Pihaknya memberikan kesempatan kepada Usaha Menengah Kecil Mikro (UMKM) sebagai pemasok sejumlah kebutuhan sayuran dan buah ke gerainya."Kita beli langsung produk UMKM dan meminta masukan dari konsumen, produk UMKM punya keunggulan sendiri dan tidak kalah dengan produk impor,"katanya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement