Kamis 28 Oct 2021 13:54 WIB

Pemkot Sukabumi Bentuk Tim Percepat Penurunan Stunting

Stunting adalah kondisi kurang gizi secara fisik.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Muhammad Fakhruddin
Pemkot Sukabumi Bentuk Tim Percepat Penurunan Stunting (ilustrasi).
Foto: Republika/Mardiah
Pemkot Sukabumi Bentuk Tim Percepat Penurunan Stunting (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,SUKABUMI -- Pemkot Sukabumi mempercepat upaya penurunan angka stunting atau kondisi seorang anak memiliki tinggi badan lebih rendah dari standar usianya akibat kurang gizi. Carannya dengan membentuk tim percepatan penurunan stunting yang melibatkan sejumlah instansi terkait.

Hal ini mengemuka dalam sosialisasi Keputusan Wali Kota Sukabumi Nomor 188.45/314-Bappeda/2021 tentang Pembentukan Tim Percepatan Penurunan Stunting Kota Sukabumi di Kantor Bappeda Kota Sukabumi, Kamis (28/10). ''Pemkot Sukabumi sangat serius dalam penanganan stunting,'' ujar Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi.

Harapannya dengan keberadaan tim percepatan penurunan stunting ini akan efektif dalam menurunkan kasus. Di mana semua elemen digerakkan secara bersama dalam mencapai target.

Semua unsur pentahelix ungkap Fahmi, bisa terlibat dan bergerak dalam upaya penuntasan stunting di Sukabumi. Hal ini karena penanganan ini tidak akan tuntas kalau hanya dilakukan pemerintah atau satu dinas saja, melainkan harus dirembuk seluruh perangkat daerah terkait dan elemen warga lainnya.

Plt Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Sukabumi Reni Rosyida Muthmmainnah mengatakan, sosialisasi Kepwal tentang percepatan penurunan stunting ini diharapkan semua instansi yang terlibat bisa memahami peran dan fungsinya masing-masing. Harapannya penurunan stunting bisa segera terwujud.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Wahyu Handriana menerangkan, stunting adalah kondisi kurang gizi secara fisik dan cirinya anak stunting memiliki tinggi badan di bawah standar pertumbuhan anak normal seusianya. Dari data yang ada pada Februari 2021 menyebutkan, sasaran balita di Kota Sukabumi mencapai sebanyak 23.670 dan balita yang diukur sebanyak 20.129.

Hasilnya jumlah balita stunting sebanyak 1.280 atau 6.36 persen. Di mana stunting menyebar di sejumlah kelurahan dan akan terus diintervensi.

Kepala Bidang Pemerintahan dan Pembangunan (PPM) Bappeda Jabar Idam Rahmat yang hadir dalam momen ini menyampaikan, kegiatan ini sejalan dengan percepatan penurunan stunting di Jabar dalam upaya pencapaian Jabar zero new stunting. ''Saya tekankan peran para pihak pentahelix dalam penanganan stunting,'' cetus dia.

Sebab lanjut Idam, pencegahan stunting merupakan tanggungjawab bersama melalui kolaborasi dengan program yang dirancang pemerintah dari nasional hingga desa/kelurahan. Sehingga semua kabupaten/kota di Jabar dapat menggerakan potensi unsur pentahelix dalam penurunan stunting.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement