Kamis 28 Oct 2021 00:22 WIB

Alat Pelacak Covid-19 Unpad Ditawarkan ke Dubai Expo 2021

CePAD telah diuji coba serta mendapatkan sertifikat TKDN.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Peneliti menunjukkan alat deteksi cepat atau Rapid Test CePAD Antigen di Pusat Riset Bioteknologi Molekular dan Bioinformatika Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat, Kamis (21/5/2020). Universitas Padjadjaran bekerja sama dengan Tekad Mandiri Citra dan Pakar Biomedika Indonesia menciptakan dan memproduksi Rapid Test CePAD Antigen guna mendeteksi keberadaan virus dalam penanganan COVID-19 atau penyakit infeksi lainnya
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Peneliti menunjukkan alat deteksi cepat atau Rapid Test CePAD Antigen di Pusat Riset Bioteknologi Molekular dan Bioinformatika Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat, Kamis (21/5/2020). Universitas Padjadjaran bekerja sama dengan Tekad Mandiri Citra dan Pakar Biomedika Indonesia menciptakan dan memproduksi Rapid Test CePAD Antigen guna mendeteksi keberadaan virus dalam penanganan COVID-19 atau penyakit infeksi lainnya

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- CePad, alat pelacak Covid-19 buatan anak bangsa, akan menjadi bagian dari produk unggulan Paviliun Indonesia di ajang Dubai Expo 2021. Menurut Direktur Inovasi Unpad DR Diana, CePAD akan mengikuti pameran internasional Dubai Expo 2021 di bawah anjungan Indonesia Jawa Barat Kemenristek BRIN. 

Diana mengatakan, inovasi ini lahir sebagai upaya membantu pemerintah untuk menangani dan mengatasi Covid-19. Tim Riset Unpad turut berpartisipasi menciptakan alat deteksi CePAD untuk mendeteksi virus Covid-19.  

“Sejak kemunculannya tahun 2020, alat deteksi CePAD ini telah mendapatkan berbagai apresiasi dari berbagai pihak produk anak bangsa yang unggul,” ujar Diana dalam rilisnya, Rabu (27/10).

Inovasi CePAD, kata dia, telah diuji coba serta mendapatkan sertifikat TKDN. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia siap dan mandiri dalam menghadapi pandemi Covid-19. 

Sebelum berangkat ke Dubai, kata dia, pihaknya memperkenalkan produk hasil riset kampus Unpad ini kepada Kepala Staf Kepresidenan RI, Moeldoko. Sekaligus memohon doa restu dari Pemerintah RI, khususnya Presiden, agar CePAD dapat sukses dalam ajang promosi bergengsi mancanegara di Dubai Expo. 

"Kepala Staf Kepresidenan RI Moeldoko mengatakan pihaknya sangat mengapresiasi produk antigen si CePAD karya Unpad ini untuk berkompetisi di pasar luar negeri dan akan segera menyampaikan kabar baik ini kepada Presiden Jokowi," paparnya.

Sebagai produk kebanggaan Jawa Barat, kata dia, saat ini CePAD mampu memproduksi sekitar 3 juta dan siap untuk memenuhi kebutuhan dalam maupun luar negeri, dan ke depannya CePAD diharapkan dapat menjadi komoditas ekspor Indonesia.

CePAD sendiri, kata dia, saat ini dipegang oleh PT Usaha Bersama Jabar (UBJ) yang merupakan anak usaha PT Jasa Sarana sebagai distributor utama karya inovasi tersebut. PT UBJ sendiri sudah menjalin kerja sama dengan Dinas Kesehatan di 27 kabupaten/kota di Jawa Barat, serta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan sejumlah kawasan industri. Korporasi juga berencana memasukan CePAD ke dalam e-katalog.

Perbedaan Deteksi CePAD dengan rapid test yang umum digunakan saat ini adalah molekul yang dideteksi. Rapid test Covid-19 yang umum mendeteksi antibodi, dan CePAD ini mendeteksi antigen. Sehingga, CePAD dapat mendeteksi virus lebih cepat karena tidak perlu menunggu pembentukan antibodi saat tubuh terinfeksi virus. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement