Rabu 27 Oct 2021 11:34 WIB

Tolak Penjualan F-16, Politikus AS: Turki Sekutu Bak Musuh

Turki mengajukan pembelian 40 jet tempur F-16.

Pesawat jet tempur F-16V buatan AS.
Foto: EPA-EFE/RITCHIE B. TONGO
Pesawat jet tempur F-16V buatan AS.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Sejumlah anggota parlemen Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat dan Republik mendesak pemerintahan Presiden Joe Biden tidak menjual jet tempur F-16 ke Turki. Mereka juga mengungkapkan keyakinannya, Kongres AS akan mengeblok penjualan jet tempur itu kepada Turki.

Dalam sebuah surat kepada Biden dan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, 11 anggota parlemen AS menyampaikan keprihatinan yang mendalam tentang laporan baru-baru ini bahwa Turki dapat membeli 40 jet tempur F-16 baru dan 80 peralatan modernisasi F-16.

Baca Juga

Surat itu tertanggal 25 Oktober dan dilihat Reuters pada Selasa (26/10)."Menyusul pengumuman Presiden (Tayyip) Erdogan pada September bahwa Turki akan membeli tambahan sistem pertahanan rudal S-400 Rusia, kami tidak dapat mengompromikan keamanan nasional kami dengan mengirimkan pesawat buatan AS kepada sekutu yang terus bertingkah seperti musuh," tulis para anggota parlemen AS.

Pembuatan surat itu dipimpin anggota parlemen dari partai Republik Nicole Malliotakis dan dari Partai Demokrat Carolyn Maloney."Meskipun kami yakin Kongres AS akan berdiri bersama untuk mengeblok ekspor semacam itu(penjualan jet tempur) jika rencana ini berkembang. Amerika Serikat tidak dapat mentransfer peralatan militer canggih apa pun kepada pemerintah Turki saat ini," kata surat itu.

Gedung Putih dan Departemen Luar Negeri AS belum menanggapi permintaan untuk berkomentar. Reuters melaporkan pada awal Oktober, Turki telah mengajukan permintaan ke AS untuk membeli 40 jet tempur F-16 buatan Lockheed Martin dan hampir 80 peralatan modernisasi untuk pesawat-pesawat tempur milik negara itu.

Ankara sebelumnya juga memesan lebih dari 100 jet F-35 buatan Lockheed Martin, tetapi AS menghapus Turki dari program tersebut pada 2019 setelah Turki membeli alat sistem pertahanan rudal S-400 Rusia.

Kemitraan antara AS dan Turki mengalami gejolak dalam lima tahun terakhir karena beberapa hal, yakni ketidaksepakatan terkait Suriah, hubungan Ankarayang lebih dekat dengan Moskow, ambisi angkatan laut Turki di Mediterania, tuduhan AS terhadap bank milik negara Turki, serta kemerosotanhak dan kebebasan di Turki.

sumber : Reuters/antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement