Rabu 27 Oct 2021 09:15 WIB

Guru-Siswa Positif Covid-19 Picu Kenaikan Kasus di Bandung

Guru dan siswa yang mengikuti PTM dan dinyatakan positif Covid-19 terus bertambah.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Agus raharjo
Petugas kesehatan melakukan tes usap antigen ke pelajar di SDN 015 Kresna, Cicendo, Kota Bandung, Jumat (15/10). Pemerintah Kota Bandung melalui Dinas Kesehatan Kota Bandung dan Dinas Pendidikan Kota Bandung melakukan tes usap antigen secara acak bagi pelajar di sejumlah sekolah untuk memastikan kesehatan siswa dan mencegah terjadinya klaster penyebaran Covid-19 di sekolah selama Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT). Foto: Republika/Abdan Syakura
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Petugas kesehatan melakukan tes usap antigen ke pelajar di SDN 015 Kresna, Cicendo, Kota Bandung, Jumat (15/10). Pemerintah Kota Bandung melalui Dinas Kesehatan Kota Bandung dan Dinas Pendidikan Kota Bandung melakukan tes usap antigen secara acak bagi pelajar di sejumlah sekolah untuk memastikan kesehatan siswa dan mencegah terjadinya klaster penyebaran Covid-19 di sekolah selama Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT). Foto: Republika/Abdan Syakura

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung mengungkapkan hasil tes PCR terhadap siswa dan guru yang mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) turut memicu kenaikan kasus Covid-19 di Kota Bandung. Tercatat hingga Selasa (26/6) kemarin total siswa dan guru yang positif Covid-19 sebanyak 117 orang.

"Udah naik, naiknya karena yang surveilans itu aja survei anak sekolah. Kalau data lapangan kemarin nol, karena ada surveilans aktif aja," ujar Kepala Dinkes Kota Bandung, dr Ahyani Raksanagara Rabu (27/10).

Kasus konfirmasi aktif di Kota Bandung hingga Selasa (26/10) kemarin 144, naik dari beberapa hari sebelumnya. Meski begitu angka kesembuhan mengalami peningkatan signifikan termasuk kasus harian dan kematian relatif stabil.

"Kasus harian stabil dari satu sampai dua pekan itu stabil (dan) nol kematian, positivity rate 0,26 persen," katanya. Ia melanjutkan keterisian tempat tidur bagi pasien Covid-19 kecil sehingga kasus dinilai relatif terkendali.

"Ada penambahan (kasus) karena kita melakukan surveilans aktif jadi secara nasional di tujuh provinsi untuk evaluasi PTM dengan surveilans aktif salah satunya Jawa Barat, di Jabar ada dua Bandung dan Bogor," katanya.

Ia melanjutkan, siswa dan guru yang mengikuti kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di Kota Bandung dan dinyatakan positif Covid-19 terus bertambah sejak dilakukan tes PCR pada Jumat (15/10) lalu hingga saat ini. Total sebanyak 117 siswa dan guru terpapar Covid-19 hingga Selasa (26/10) pukul 12.00 Wib. 

Baca juga : Guru di AS Diskors Gara-Gara Sebut Siswa Teroris

Ahyani mengatakan siswa dan guru di 157 sekolah telah dilakukan tes PCR dari target sekolah sebanyak 212. Sampel yang sudah diperiksa sebanyak 5.993 dengan hasil yang sudah keluar sebanyak 3.530 sampel.

"Jumlah sampel yang sudah diperiksa 5.993. Jumlah yang sudah keluar hasil 3.530 dengan hasil positif 117 orang atau tiga persen dan negatif 3.413 orang atau 97 persen," ujarnya.

Ia menuturkan, dari total 117 yang dinyatakan positif Covid-19 terdiri dari 105 orang siswa dan 12 orang guru. Sedangkan total sekolah yang didapati kasus positif Covid-19 melebihi lima persen sebanyak 22 sekolah, 1-5 persen sebanyak 33 sekolah dan nol persen sebanyak 40 sekolah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement