Selasa 26 Oct 2021 23:52 WIB

Uni Eropa Jajaki Kerja Sama Bisnis di Kalimantan Timur

Peluang investasi Uni Eropa di Kalimantan Timur terbuka lebar

Peluang investasi Uni Eropa di Kalimantan Timur terbuka lebar. Ilustrasi Kalimantan Timur
Foto: ANTARA FOTO/YULIUS SATRIA WIJAYA
Peluang investasi Uni Eropa di Kalimantan Timur terbuka lebar. Ilustrasi Kalimantan Timur

REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA— Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia melakukan pertemuan dengan Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Isran Noor bersama pihak terkait untuk penjajakan kerja sama bisnis di daerah yang ditunjuk sebagai calon Ibu Kota Negara (IKN) baru tersebut.

"Peluang investasi terbuka lebar bagi Uni Eropa, karena di Kaltim ada sejumlah proyek yang dapat didanai oleh investor asing, di antaranya investor dari Uni Eropa," ujar Gubernur Kaltim, Isran Noor, saat menyambut Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Vincent Piket Samarinda, Selasa (26/10).

Baca Juga

Sejumlah proyek yang dapat didanai investor asing antara lain proyek yang sedang berjalan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Maloy Batuta Trans Kalimantan di Kabupaten Kutai Timur.

Kemudian proyek pengembangan ekonomi di Kawasan Industri Kariangau Balikpapan, pengelolaan sampah di Balikpapan, kemudian proyek Jembatan Tol Balikpapan-Penajam Paser Utara (PPU).

"Di Kaltim juga memiliki berbagai kelebihan seperti pertambangan dan penggalian, migas, industri pengolahan, konstruksi, pertanian dalam arti luas, termasuk di Kabupaten PPU yang akan menjadi IKN baru," ucap Isran.

Dia berharap dari pertemuan tersebut akan dapat mendorong investor Eropa yang berinvestasi pada beberapa proyek di Kaltim, sehingga dia pun mengajak Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kaltim mempersiapkan segala sesuatu yang bisa dikerjasamakan dengan investor Eropa.

Isran juga berkeinginan memperluas peluang ekspor ke Eropa karena berbagai produk dari Kaltim memiliki perlu untuk ke pasar global, sehingga dia berharap para pelaku usaha dapat membuka wawasan dalam meningkatkan potensi ekspor tersebut.

Sementara Vincent Piket mengatakan, kunjungan pihaknya ke Kaltim untuk meningkatkan pemahaman terhadap perjanjian kerja sama ekonomi komprehensif Indonesia-Uni Eropa (IEU-CEPA) yang sedang dirundingkan, termasuk membahas peluang investasi maupun perdagangan.

Menurutnya, Provinsi Kaltim memiliki peluang menarik investor asing lebih besar, karena Pemerintah Indonesia berencana memindahkan IKN baru ke daerah ini, termasuk sumber daya alam yang besar di Kaltim juga berpeluang menarik investasi.

"Uni Eropa mendukung upaya Pemprov Kaltim meningkatkan perdagangan dan investasi, karena saat ini investasi asing ke Kaltim relatif kecil, sehingga CEPA UE-Indonesia membantu meningkatkan hingga kontribusi penciptaan lapangan kerja," ujar Vincent.   

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement