Selasa 26 Oct 2021 20:58 WIB

Kalsel Daerah Penyangga Ketahanan Pangan Nasional

Sejak 2016 Kalsel memproduksi kisaran dua juta ton gabah atau 1,4 juta ton beras

Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor aktif mendorong pembangunan di sektor pertanian. Salah satunya adalah memberikan motivasi dg ikut berladang dan memanen padi.
Foto: Pemprov Kalsel
Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor aktif mendorong pembangunan di sektor pertanian. Salah satunya adalah memberikan motivasi dg ikut berladang dan memanen padi.

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Kalimantan Selatan (Kalsel) tercatat sebagai salah satu daerah penyangga ketahanan pangan nasional. Salah satu faktor yang turut memajukan pembangunan pertanian di daerah berpenduduk 4, 2 juta ini adalah koloborasi komponen masyarakat di samping komitmen kuat kepala daerah .

Di bawah kepemimpinan Gubernur Sahbirin Noor untuk sektor pertanian di Kalsel terus menunjukan hasil positif. Berdasar data Dinas TPH Kalsel, sejak 2016 Kalsel selalu mampu memproduksi kisaran 2 juta ton gabah yang bila dikonversikan ke beras menjadi 1,4 juta ton beras.

Baca Juga

Sementara jumlah total kebutuhan masyarakat Kalsel hanya sekitar 400 ribu ton beras. Angka ini berdasarkan perhitungan jumlah penduduk Kalsel sebanyak 4,2 juta jiwa lebih dengan konsumsi berasnya memerlukan 33.425 ton per bulan.

Salah satu petani di Barito Kuala, Sadikun, mengungkapkan apresiasi atas kepedulian  Gubernur Kalsel Sahbirin Noor  dalam memajukan pertanian. "Dukungan dari Paman Birin nyata, kami tergabung dalam gapoktan mendapat bantuan seperti hand traktor, mesin tanam, power thresher, gudang, pompa air dan lainya," katanya saat dihubungi, Selasa (26/10) siang.

Paman Birin juga termasuk sosok kepala daerah yang rajin turun ke sawah bersama petani. Menurutnya, produksi padi menunjukan hasil yang baik. Rata-rata dua sampai tiga ton padi per hektar dengan menggunakan varietas lokal. Namun jika menggunakan varietas unggul bisa mencapai delapan ton.

Di sisi lain, Wahyu salah satu peternak sapi di perkebunan Sawit mengatakan, Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor mendorong percepatan integrasi sawit sapi. Menurutnya, sejak tahun 2016, pihaknya menerapkan sistem integrasi sawit sapi (Siska) dengan dukungan Gubernur Kalsel serta kemitraan dengan program Indonesia Australia Cattle Breeding Program (IACCB) dalam wadah Indonesia Autralia Red Meat and Cattle Partnership (IA-RMCP) yaitu kerja sama pemerintah indonesia dan australia untuk pengembangan pembiakan sapi.

"Alhamdulilahh, sampai saat ini usaha peternakan di kebun sawit berjalan dengan baik dan berkembang, fasilitasi dari pemprov kalsel antara lain pendampingan teknis, layanan inseminasi buatan dan kemudahan perijinan serta dukungan untuk pengembangan kemitraan dengan pekebun plasma melalui model SISKA KUINTIP (Sistem Integrasi Sapi Kemitraan Usaha Inti Plasma)," katanya.

Sementara itu, Rektor Universitas Lambung Mangkurat ( ULM) Prof Dr Sutarto Hadi, MSi, mengatakan, Gubernur H Sahbirin Noor memang layak meraih  gelar kehormatan doktor kehormatan honoris dan causa. Penganugerahan itu didasari dedikasi dan kerja keras dalam memajukan pembangunan sektor pertanian di Banua.

Menurutnya, sektor pertanian merupakan masa depan Kalimantan Selatan. Saat ini sektor pertanian menyumbang 14 persen Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Hampir mengimbangi sektor pertambangan yang berada di angka 16 persen.

Menurutnya, sosok Paman Birin telah berjasa bagi sektor pertanian di Kalimantan Selatan. Ini karena di ULM sendiri ada program doktoral (S3) pertanian yang sudah terakreditasi B. Kontribusi Sahbirin Noor di sektor pertanian, diakuinya, menjadi salah satu pertimbangan kuat bagi civitas akademika ULM.

Paman Birin, sapaan akrabnya, menerapkan program-program yang berpihak pada kemajuan pembangunan pertanian di Kalsel. Puncaknya adalah peringatan Hari Pangan Sedunia yang menjadi momentum optimalisasi lahan rawa.

“Peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) ke-38 tahun 2018 telah menjadikan Kalsel salah satu lumbung pangan nasional yang kini sektor pertaniannya sukses selalu jadi dengan masa tanam dua kali setahun,” kata Rektor ULM.

Keberhasilan pembangunan pertanian terus berlanjut. Dengan surplus pangan yang terus meningkat, Kementerian Pertanian (Kementan) menyebut Kalsel sebagai salah satu provinsi penyangga pangan nasional.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement