Senin 25 Oct 2021 20:16 WIB

Ambon Mulai Sekolah Tatap Muka Awal November

Ambon akan memulai sekolah tatap muka tingkat SMP dan SMA.

Ambon akan memulai sekolah tatap muka tingkat SMP dan SMA.
Foto: ANTARA/Raisan Al Farisi
Ambon akan memulai sekolah tatap muka tingkat SMP dan SMA.

REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Satgas COVID-19 kota Ambon menargetkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas akan dimulai November 2021. "Kita targetkan PTM di kota Ambon akan dimulai awal November 2021, dimulai di tiga sekolah diantaranya SMPN2 dan SMP Santo Yakobus yang telah siap dan menjadi pilot project," kata Jubir Satgas COVID-19 kota Ambon, Joy Reiner Adriaansz, Senin (25/10).

Ia mengatakan, saat ini Dinas Pendidikan sementara menyiapkan sekolah terkait data jumlah guru, tenaga pendidik lainnya dan siswa yang telah divaksin baik tahap satu maupun dua. Sesuai jadwal pekan depan satgas akan melakukan pemantauan ke tiga sekolah yang akan menjadi percontohan pertama kegiatan PTM di Ambon.

Baca Juga

"Jika tiga sekolah tersebut siap maka PTM akan segera dimulai di November 2021," katanya.

Selanjutnya akan dilakukan evaluasi pelaksanaan PTM terbatas, selanjutnya satgas akan memantau kesiapan sekolah lainnya. "Sekolah yang siap akan diberikan rekomendasi oleh satgas untuk melaksanakan PTM, sementara sekolah yg belum siap wajib melaksanakan pembenahan penerapan prokes di masing-masing sekolah," ujarnya.

Joy menjelaskan, saat ini capaian vaksinasi masih di bawah 80 persen. Selanjutnya, akan dilakukan pertemuan dengan kepala sekolah untuk memastikan kesiapan dan mengimbau sekolah untuk melakukan sosialisasi kembali kepada guru maupun siswa yang belum divaksin.

"Pelaksanaan vaksinasi ini sinergitas bukan hanya pada dinas kesehatan semata, tetapi tanggung jawab sekolah juga untuk siapkan peserta didik dan guru untuk divaksin," tandasnya.

Kota Ambon berdasarkan penilaian Pemerintah Pusat naik status dari PPKM mikro level 3 ke level 2, sehingga diberlakukan sejumlah kelonggaran yakni PTM. PTM akan dilaksanakan dengan pembatasan kapasitas 50 persen dari jumlah siswa yang telah divaksin, disertai penerapan protokol kesehatan yang ketat.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement