Senin 25 Oct 2021 12:06 WIB

Jabar Tawarkan Wisata Ciater Seluas 450 Hektare ke Investor

Proyek Wisata Ciater bisa membantu pertumbuhan ekonomi Jabar secara signifikan.

Pengunjung menikmati suasana pemandian air panas di Sari Ater Resort, Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Rabu (25/11/2020). Pemerintah Jawa Barat bersama PTPN VIII akan mengembangkan proyek kawasan Ciater Agrotourism sebagai bagian proyek investasi pendukung kawasan Rebana di Jawa Barat yang mengandalkan potensi ekowisata seperti hamparan kebun teh, pemandian air panas, paralayang dan wisata air terjun.
Foto: NOVRIAN ARBI/ANTARA
Pengunjung menikmati suasana pemandian air panas di Sari Ater Resort, Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Rabu (25/11/2020). Pemerintah Jawa Barat bersama PTPN VIII akan mengembangkan proyek kawasan Ciater Agrotourism sebagai bagian proyek investasi pendukung kawasan Rebana di Jawa Barat yang mengandalkan potensi ekowisata seperti hamparan kebun teh, pemandian air panas, paralayang dan wisata air terjun.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemprov Jawa Barat (Jabar) menawarkan proyek Wana Wisata Ciater, di Kabupaten Subang yang memiliki luas sekitar 450 hektare dan Pasar Kreatif di Kota Bandung pada ajang the 3rd West Java Investment Summit (WJIS) 2021.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jabar, Dedi Taufik, Sabtu (23/10), di Bandung, mengatakan, sudah banyak yang tertarik menanamkan modal di dua objek tersebut.

Dua objek wisata itu masuk dalam Brown book, yang artinya dari sisi perencanaan dan kesediaan lahan sudah siap serta regulasi sudah ada. "Kami sudah ada daftar di WJIS 2021 masuk dalam brown book itu dua. Di bidang parekraf dikelola BUMD PT Jaswita itu pengembangan Ciater, ada lahan 450 hektare," kata Dedi Taufik.

"Berikutnya pengelolaan Pasar Kreatif yang ada di Kota Bandung, Jalan Pahlawan, kurang lebih lahannya 4 hektare," lanjut dia.

Pihaknya optimistis realisasi dua proyek itu bisa membantu pertumbuhan ekonomi Jabar secara signifikan karena potensi penyerapan sumber daya manusia (SDM) sangat tinggi, begitu pula dengan transaksi ekonomi.

"Investasi ini baik, yang di Ciater itu kurang lebih nilainya Rp 1,3 triliun. Yang Pasar Kreatif juga lumayan. Sangat menjanjikan untuk pertumbuhan ekonomi Jabar ke depan di masa pandemi," kata Dedi Taufik.

Baca juga : Ridwan Kamil: Jabar Terus Berkomitmen Majukan Pesantren

Dalam prosesnya banyak yang tertarik untuk menanamkan modalnya di dua proyek itu dan sebagai upaya merealisasikan rencana ini dalam ajang WJIS maka pihaknya menggandeng BUMD PT Jaswita.

"Salah satu tujuannya membuat perusahaan daerah berdaya. Saya pikir BUMD harus berdaya. Harus ada terobosan dalam investasi. Kita membuat megaproyek di Jabar. Ini yang dilakukan. Semuanya BUMD yang mulai. Wadahnya dalam WJIS," kata Dedi Taufik.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement