Ahad 24 Oct 2021 16:48 WIB

Santri Ponpes Alkautsar Lolos 16 Besar MHQ Tingkat Nasional

MHQ tingkat nasional itu diikuti santri dari 41 pesantren dari berbagai provinsi.

Maghfira, santri Pondok Pesantren Alkautsar, Banjar, berhasil lolos 16 besar Musabaqah Hafidz Quran (MHQ) tingkat nasional kategori 10 juz  yang diadakan oleh Universitas Brawijaya. Jumaat (22/10).
Foto: Dok Ponpes Alkautsar
Maghfira, santri Pondok Pesantren Alkautsar, Banjar, berhasil lolos 16 besar Musabaqah Hafidz Quran (MHQ) tingkat nasional kategori 10 juz yang diadakan oleh Universitas Brawijaya. Jumaat (22/10).

REPUBLIKA.CO.ID, BANJAR -- Salah satu santriwati Pondok Pesantren Alkautsar Kota Banjar, Maghfira (siswi kelas XII) lolos 16 besar lomba tahfizd atau Musabaqah Hafidz Quran (MHQ)  tingkat nasional kategori 10 juz, Jumat (22/10). 

Lomba tahfidz yang diselenggarakan oleh Universitas Brawijaya, dengan mengangkat tema "Gebyar Brawijaya Qur'ani Nasional VIII 2021" ini diselenggarakan secara virtual dan diikuti oleh pesantren dari berbagai provinsi yang ada di Indonesia. Adapun penilaian lomba MHQ dilihat dari aspek tajwid, tahfidz, dan fashohah.

Salah satu santri Pondok Pesantren Alkautsar Kota Banjar mampu lolos masuk 16 besar dari 41 pesantren dari berbagai provinsi yang mengikuti lomba. Pondok Pesantren yang tepatnya berada di Dusun Karangpucung,  Wetan Desa Jajawar,  Kota Banjar, Jawa Barat ini memang memiliki salah satu unggulan yaitu tahfidz Alqur'an dengan target lulusannya minimal memiliki hafalan 6 juz Alquran  untuk alumni dari MTs Alkautsar.

Tuti Maesaroh  SPd Alhafidzoh sebagai pembimbing lomba mengaku begitu bangga dan terharu. Sebab,  salah satu anggota kelompok halaqoh Alqurannya mampu mengikuti kegiatan lomba tingkat nasional. 

"Alhamdulillah saya terharu dengan perjuangan yang telah dilakukan ukhti Maghfira. Kegigihannya dalam mengulang-ngulang hafalan sangat luar biasa. Setiap malam bangun pukul 1 dini hari  demi melancarkan hafalan. Awalnya saya menyarankan ia ikut kategori 3 juz saja, karena kita juga bukan pesantren yang full di tahfidz Quran, tapi anaknya semangat ingin ikut kategori 10 juz, dan alhamdulillah bisa masuk 16 besar. Itu sangat luar biasa bagi kami," tutur Tuti Maesaroh dalam rilis yang diterima Republika.co.id. 

Selain guru pembimbingnya, teman-teman nya pun merasa bangga dan sangat termotivasi atas perjuangan Maghfira sebelum mengikuti lomba. 

"Ya Alloh, pokoknya setiap halaman dia ulang-ulang minimal sampai sampai  kali dan disimak oleh teman yang lainnya. Pokoknya luar biasa melihat perjuangannya. Kadang kalau kita tengok sebelum tidur, ia sampai ketiduran dan masih memegang Alquran. Pokoknya keren banget," ungkap Dian,  salah satu teman sekelasnya.

Mudir Ma'had Alkautsar Kota Banjar, Muhammad Ridlwan  Lc  juga menyampaikan rasa bangga atas prestasi yang diperoleh santrinya, 

"Alhamdulillah, kami sangat bersyukur dan gembira mendapat kabar tersebut. Walau bukan pondok khusus tahfidz,  para santri bisa bersaing dan berprestasi di  tengah aktivitas harian mereka yang begitu padat. Semoga menjadi motivasi bagi para santri yang lain untuk terus berprestasi dan suatu saat bisa juara. Ini menjadi bukti bahwa Alquran senantiasa  mendatangkan keberkahan. Terima kasih kepada ananda Maghfira dan para asatidz pembimbing yang telah berikhtiar maksimal," tutur Ustadz Ade.  begitu sapaan akrabnya.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement