Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Hamdani

Subhanallah! Istimewanya Anak Yatim di Antara Hidangan Maulid

Agama | Thursday, 21 Oct 2021, 09:11 WIB
Ketua Tuha Peut Gampong Tanjung Selamat, Syamsul Bahri, MA menyerahkan santunan anak Yatim. (Dok BKM)

Bulan rabiul awal memang sangat istimewa. Bagi masyarakat Islam di Aceh bulan tersebut dikenal juga sebagai bulan maulid. Keistimewaan paling utama bulan rabiul awal atau bulan maulid yakni kelahiran Rasulullah Saw, tepatnya pada 12 Rabiul awal tahun gajah.

Karena keistimewaan itulah, tradisi Islami masyarakat Aceh menggelar kenduri maulid dengan berbagi makanan kepada fakir miskin dan menyantuni anak yatim, guna mengingat kembali detik-detik kelahiran yang mulia baginda Rasulullah Saw, dan upaya meneladani akhlaknya.

Dari penuturan tetua adat, masyarakat Aceh sudah terbiasa berbagi makanan pada saat Maulid, tidak saja di bulan Rabiul awal bahkan hingga dua bulan berikutnya. Selain kenduri makanan, mereka juga menyantuni anak yatim sebagai bagian dari istimewanya hidangan kenduri.

Warga Tanjung Selamat, Kecamatan Darussalam, Kabupaten Aceh Besar, menyantuni anak yatim baik memberi mereka makanan dan sedeqah pada peringatan maulid 1443 H, Selasa, (19/10/2021).

Ketua Baitul Mal Gampong, Drs Tgk H. M. Aji Adam menjelaskan, "program santunan Anak Yatim rutin dilakukan mulai tahun 2015. Setahun ada 4 kali. Bulan Juli 2021 juga baru saja disantuni. Hari ini momentum memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad Saw yang Mulia".

Adapun kedelapan orang anak yatim yang mendapatkan santunan yakni; Akbar Ramadhan, M.Fauzan, Muhammad Sya'ban, Muhammad Zaky, Aqila Nazira Luthfi, Khalid Fahmi Luthfi, Syifa Nabila Luthfi, dan Ahmad Maulana.

Santunan tersebut langsung diserahkan oleh Ketua Tuha Peut, Syamsul Bahri, MA, didampingi oleh Imam Masjid dan Ketua BKM Wirzaini Usman,S.HI. M.I.Kom.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

"Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil, dan hamba sahaya yang kamu miliki. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri," (QS. An-Nisa' 4: Ayat 36).

Berbuat baik kepada anak yatim dan fakir miskin merupakan perintah Allah yang wajib dilakukan oleh setiap orang beriman. Tidaklah sepatutnya mengaku beriman kepada Allah dan rasul-Nya, namun enggan menyantuni orang-orang yang lemah.

Allah Swt mencela orang-orang yang kikir dengan harta benda mereka, tidak mau menginfakkannya untuk keperluan hal-hal yang diperintahkan oleh Allah, seperti berbakti kepada kedua orang tua, berbuat kebajikan kepada kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat, tetangga jauh dan teman sejawat, ibnu sabil, serta hamba sahaya yang mereka miliki. Mereka tidak mau membayar hak Allah yang ada pada harta mereka, bahkan mereka menganjurkan orang lain untuk bersikap kikir.

Orang yang kikir adalah orang yang ingkar kepada nikmat Allah; nikmat Allah tidak tampak pada dirinya, tidak kelihatan pada makanan, pakaian, tidak pula pada pemberian dan sumbangan. (*)

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image