REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Warga Israel yang berada di Ramallah, Palestina dilaporkan mencabut lebih dari 300 pohon zaitun yang ditanam di tanah desa Al-Mazraa al-Garbieh, wilayah utara kota itu.
Kepala Dewan Desa Al-Mazraa, Saade Zaqqout mengatakan kepada kantor berita Otoritas Palestina WAFA bahwa para petani di sana terkejut melihat kebun zaitun mereka dirusak di dekat permukiman ilegal Israel di Kerem Reim. Warga pemukim tersebut memasang gerbang besi dan blok semen di jalan untuk mencegah petani Palestina mengakses tanah mereka.
Insiden tersebut terjadi ketika penduduk Palestina bersiap untuk panen zaitun tahunan. Selama ini, para petani kerap dilecehkan dan diserang oleh pemukim Israel saat musim itu tiba.
Zaitun adalah sumber pendapatan utama bagi petani Palestina. Pemukim Israel juga disebut menargetkan merusak dan meracuni tanaman, bahkan hingga membakar pohon.
Dilansir Al Araby, Israel telah menduduki Tepi Barat secara ilegal sejak 1967. Warga dari negara itu yang menjadi pemukim di sana melakukan berbagai pelanggaran terhadap warga sipil Palestina.
Lebih dari 600 ribu warga Yahudi Israel tinggal di permukiman di Tepi Barat yang diduduki. Selain itu, mereka juga menetap di Yerusalem Timur, dalam konstruksi yang dianggap ilegal menurut hukum internasional.
Pekan lalu, Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz meminta militer untuk memerangi meningkatnya serangan pemukim terhadap warga Palestina. Ia menegaskan bahwa pasukan Israel akan menanggapi tindakan tersebut secara sistematis, agresif dan tanpa kompromi.
https://english.alaraby.co.uk/news/israeli-settlers-destroy-over-300-olive-trees-ramallah
Ikuti Whatsapp Channel Republika
