Jumat 22 Oct 2021 10:20 WIB

Arteta Ungkap Dampak Negatif Perundungan Terhadap Pelatih

Arteta mengatakan, pelatih muda jadi ragu untuk meneruskan mimpi menjadi pelatih.

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Israr Itah
Pelatih Arsenal Mikel Arteta.
Foto: EPA-EFE/NEIL HALL
Pelatih Arsenal Mikel Arteta.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pelatih Arsenal Mikel Arteta mengaku khawatir terkait dampak yang bisa dihadirkan dari perlakuan tidak menyenangkan ataupun perundungan kepada pelatih saat menukangi sebuah tim. Perlakukan itu, tutur Arteta, dapat mengurangi ketertarikan anak muda terhadap jabatan pelatih sepak bola.

Dalam sebuah wawancara dengan Telegraph, eks pelatih Newcastle United Steve Bruce mengungkapkan perundungan yang didapatnya kala menukangi the Magpies. Mantan pemain Manchester United itu menyebut, banyak pihak yang berharap ia gagal sebagai pelatih the Toon Army.

Baca Juga

Berbagai sebutan kasar pun diterima pelatih yang diputus kontraknya oleh manajemen baru Newcastle, menyusul pengambilalihan kepemilikan oleh konsorsium Arab Saudi. Mulai dari kepala kubis, bodoh, tidak mengerti taktik, hingga sampah luar angkasa. Bahkan, akibat perundungan tersebut, Bruce membuka kemungkinan untuk mengakhiri karier sebagai pelatih.

Selain berdampak buruk pada merusak kesehatan mental seorang pelatih, perundungan ini pun dinilai bisa menghambat proses regenerasi pelatih. Arteta mengakui, ada sejumlah koleganya yang memutuskan tidak melanjutkan rencana untuk menjadi pelatih begitu mengetahui potensi perlakukan yang akan didapatkannya.

''Mulai banyak pelatih-pelatih muda berpikir seperti itu. Saya mendengar begitu banyak kasus. Saya juga memiliki sejumlah teman, yang sama-sama mengambil lisensi kepelatihan, akhirnya menjadi ragu. Apakah dia benar-benar ingin menjadi pelatih kepala, atau apakah lebih baik buat dirinya untuk menjadi asisten pelatih atau tugas lain,'' tutur Arteta seperti dikutip Standard, Jumat (22/10).

Pelatih asal Spanyol itu kemudian menyesalkan perundungan yang diterima oleh pelatih kepala sebuah tim, baik yang berasal dari suporter ataupun pihak lain, terutama saat tim tersebut mencatatkan hasil buruk. Perlakuan tidak menyenangkan itu, ujar Arteta, semestinya tidak menghalangi mimpi seseorang untuk menjadi pelatih.

''Hal itu tidak boleh menjadi halangan. Anda khawatir dan takut terhadap perlakuan yang bisa Anda terima. Namun, hal terpenting saat ini adalah, kita bisa menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan menempatkan semuanya di porsi yang tepat. Jika tidak, maka kondisinya tidak akan bertambah baik (minat anak muda untuk menjadi pelatih akan semakin turun),'' kata eks asisten pelatih Pep Guardiola di Manchester City tersebut.

Eks gelandang Arsenal itu pun mengaku sempat mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan dan perundungan. Perlakuan itu tidak hanya menyasar pelatih-pelatih muda dan kurang pengalaman, tapi juga pelatih-pelatih papan atas dan memiliki segudang pengalaman. Namun, Arteta tidak mau menghiraukan semua perundungan tersebut.

''Anda tidak bisa kehilangan fokus. Jika Anda begitu mudah terpengaruh oleh opini buruk tentang diri, maka Anda tidak akan bisa bahagia dengan apapun yang Anda lakukan. Anda mesti bisa mengatasi tersebut dan sejumlah pihak bisa membantu pelatih dalam mengatasi hal tersebut,'' kata pelatih berusia 39 tahun tersebut. 

Arteta akan mendampingi Arsenal menghadapi Aston Villa dalam lanjutan Liga Primer Inggris di Stadion Emirates, Sabtu (23/10) dini hari WIB.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement