Jumat 22 Oct 2021 05:21 WIB

Mabes Kirim 110 Nakes Percepat Vaksinasi di Kabupaten Bogor

Nakes dari TNI AL ditargetkan memvaksin 1,2 juta penduduk Kabupaten Bogor.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Danrem 061/Suryakancana, Brigjen Achmad Fauzi menyambut kedatangan 110 nakes dari Mabes TNI, untuk membantu percepatan vaksinasi di Kabupaten Bogor, Kamis (21/10).
Foto: Dok Dispenad
Danrem 061/Suryakancana, Brigjen Achmad Fauzi menyambut kedatangan 110 nakes dari Mabes TNI, untuk membantu percepatan vaksinasi di Kabupaten Bogor, Kamis (21/10).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Markas Besar Tentara Nasional Indonesia (Mabes TNI) menerjunkan 110 tenaga kesehatan (nakes) ke wilayah pelosok di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, untuk membantu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) melakukan percepatan vaksinasi Covid-19.

"Ini adalah kekuatan dari Mabes TNI, kami pun menerima bantuan sejumlah 88 resimen mahasiswa dari Bandung. Mereka nantinya akan masuk ke pelosok-pelosok, ke desa-desa, jadi bukan lagi bertugas di sentra-sentra vaksinasi," kata Komandan Korem (Danrem) 061/Suryakancana, Brigjen Achmad Fauzi di Aula Tegar Beriman, Cibinong, Kabupaten Bogor, Kamis (21/10).

Menurut dia, ratusan tenaga kesehatan dari TNI AL itu ditargetkan memvaksin 1,2 juta penduduk Kabupaten Bogor selama 14 hari, terhitung Kamis, usai mereka diterima di Gedung Tegar Beriman.

Fauzi menjelaskan, sekitr 101 tenaga kesehatan tersebut bertugas menggantikan para tenaga kesehatandari RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet yang telah berakhir masa tugasnya. Menurut dia, tugas memvaksin warga di pelosok bukanlah pekerjaan mudah. Hal itu, mengingat luas wilayah Kabupaten Bogor yang sangat besar, yaitu terdiri dari 40 kecamatan dengan 416 desa/kelurahan.

"Ada titik-titik desa harus menempuh perjalanan tujuh jam perjalanan, ada yang empat sampai jam. Agar lebih optimal melaksanakan vaksinasi, kita tempatkan mereka terutama 110 tenaga kesehatan dari TNI AL dan resimen mahasiswa ini masuk ke pelosok-pelosok di seluruh wilayah Kabupaten Bogor," kata Fauzi.

Dia menargetkan vaksinasi 70 ribu dosis per hari, sambil melihat perkembangan dan dinamika yang mungkin terjadi saat pelaksanaan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement