Rabu 20 Oct 2021 18:53 WIB

Presiden Korsel Pamer Teknologi Militer Termasuk Jet FA-50

Jet tempur FA-50 adalah pesawat supersonik asli pertama Korsel

Rep: Fergi Nadira/ Red: Christiyaningsih
 Presiden Korea Selatan Moon Jae-in. Jet tempur FA-50 adalah pesawat supersonik asli pertama Korsel. Ilustrasi.
Foto: AP/Jabin Botsford/Pool The Washington Post
Presiden Korea Selatan Moon Jae-in. Jet tempur FA-50 adalah pesawat supersonik asli pertama Korsel. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL - Presiden Korea Selatan (Korsel) Moon Jae-in tiba dengan jet tempur di pameran pertahanan terbesar di Seoul International Aerospace & Defense Exhibition (ADEX), Rabu (20/10). Presiden Moon menaiki jet tempur FA-50, pesawat supersonik asli pertama Korsel dan ekspor pertahanan utamanya.

Dalam pidatonya di pameran pertahanan terbesar, Moon mengatakan Korsel harus memperkuat upayanya untuk menjadi pemimpin industri pertahanan global. Menurut Moon militer negaranya yang semakin canggih ini diperlukan untuk perdamaian.

Baca Juga

"Tujuan membangun kekuatan pertahanan yang kuat selalu untuk menumbuhkan perdamaian," katanya. Menunjuk FA-50, dia memuji teknologi Korsel. "Saya bisa merasakan kehebatan FA-50 yang kami kembangkan dengan teknologi kami sendiri," kata Moon.

Di tengah tampilan gemerlap drone, senapan sniper, helikopter, rudal, dan senjata lainnya, kerumunan perwakilan perusahaan, diplomat, dan pasukan Korsel bercampur dengan delegasi militer dalam berbagai seragam asing. Setidaknya 440 perusahaan dari 28 negara berpartisipasi dalam apa yang dikatakan penyelenggara sebagai ADEX terbesar yang pernah ada.

Sekitar 300 pejabat akuisisi pemerintah, militer, dan pertahanan dari 45 negara diperkirakan akan menghadiri acara yang berlangsung hingga Sabtu. Korsel berencana untuk menghabiskan lebih dari 80 persen anggaran akuisisinya untuk pasokan domestik dan melipatgandakan dukungan untuk lokalisasi suku cadang pada tahun 2026.

Pemerintah Moon akan fokus pada bidang-bidang yang dapat membentuk perang di masa depan termasuk AI, drone, robotika, dan luar angkasa. "Kami membayangkan militer yang cerdas namun kuat berdasarkan ilmu pengetahuan dan teknologi maju dan mempromosikan perdamaian bersama dengan komunitas internasional," ujar Moon.

Ekspor senjata Korsel dari 2016 hingga 2020 adalah 210 persen lebih tinggi dari 2011-2015, menurut data Stockholm International Peace Research Institute. Ini juga salah satu importir senjata terbesar di dunia, membeli sistem senjata utama seperti jet tempur siluman F-35 buatan Amerika dalam beberapa tahun terakhir.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement