Selasa 19 Oct 2021 00:30 WIB

Surat Terakhir WN Amerika yang Bunuh Diri di Bali

Korban memiliki penyakit Multiple Sclerosis yang membuatnya stres.

Garis Polisi (ilustrasi)
Foto: Antara/Jafkhairi
Garis Polisi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, GIANYAR -- Tim Penyidik Polsek Ubud, Bali, menemukan seorang warga negara asing (WNA) asal Amerika Serikat berinisial RPE (51) tewas diduga bunuh diri di sebuah lahan kosong wilayah Ubud, Gianyar. Jasad telah dibawa ke RS Gianyar.

"Tadi sekitar pukul 11.00 WITA jenazah korban RPE dibawa oleh Ambulance PMI Gianyar ke RS. Sanglah Denpasar untuk dititip. Penyebab kematian korban belum diketahui secara pasti namun diduga korban mengalami depresi akibat penyakit Multiple Sclerosis (gangguan saraf pada otak, mata, dan tulang belakang)," kata Kapolsek Ubud AKP I Made Tama dalam keterangan persnya di Gianyar, Bali, Senin.

Ia mengatakan sesuai dengan keterangan pihak manajemen Hotel Tegal Sari tempat korban menginap kalau korban memang benar memiliki penyakit Multiple Sclerosis dan sering mengeluh karena penyakitnya tersebut.

"Dari keterangan karyawan hotel kalau selama korban menginap di Hotel Tegal Sari mengaku memiliki riwayat penyakit Multiple Sclerosis dan sempat mengatakan ingin mengakhiri hidupnya," ucap AKP I Made Tama.

Selain itu, di tempat korban menginap ditemukan surat dengan tulisan berbahasa Inggris. Dalam surat itu memuat pesan "Setelah saya meninggal, saya ingin dikremasi di Monkey Forest".

Setelah melalui proses pemeriksaan, oleh tim medis Puskesmas Ubud 1, bahwa berdasarkan aroma busuk yang berasal dari tubuh korban, diduga korban meninggal sekitar dua hari yang lalu sejak ditemukan.

Ia menjelaskan penemuan berawal sekitar pukul 09.55 Wita ketika karyawan objek wisata Monkey Forest melaksanakan pekerjaan rutin dengan mengecek kera-kera yang keluar kawasan dengan menuju titik TKP yang merupakan lahan kosong.

"Saat saksi ini berada di TKP, mereka melihat ke arah timur ada seseorang dengan posisi tergantung pada dahan pohon dengan menggunakan tali tambang," katanya.

Mengetahui hal tersebut, karyawan yang menemukan korban langsung melaporkan kepada petugas keamanan Desa Adat (Pecalang) setempat.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
sumber : Antara
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement