Senin 18 Oct 2021 18:37 WIB

DLH Sleman Apresiasi Kelompok Pengelola Sampah Mandiri

Sampah anorganik dikelola bank sampah dan sampah organik dikelola pembuatan kompos.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Muhammad Fakhruddin
Pengolahan Sampah Sleman. Pengolahan sampah TPS3R milik Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Kenanga Merdiko di Dusun Sokomartani, Desa Merdikorejo, Kecamatan Tempel, Kabupaten Sleman, DIY.
Foto: Wahyu Suryana
Pengolahan Sampah Sleman. Pengolahan sampah TPS3R milik Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Kenanga Merdiko di Dusun Sokomartani, Desa Merdikorejo, Kecamatan Tempel, Kabupaten Sleman, DIY.

REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sleman memberikan hibah sarana dan prasarana kepada Kelompok Pengelola Sampah Mandiri (KPSM). Hibah diserahkan Bupati Sleman kepada perwakilan Ketua Kelompok Pengelola Sampah Mandiri.

Bupati Sleman, Kustini Purnomo mengatakan, bantuan sarana dan prasarana yang diberikan merupakan bentuk apresiasi Pemkab Sleman kepada kelompok pengelola sampah mandiri. Sebab, telah berkontribusi mengurangi sampah masyarakat.

Terdiri dari Bank Sampah maupun Tempat Pengolahan Sampah Reduce Reuse Recycle (TPS3R). Ini merupakan bentuk apresiasi Pemkab Sleman dalam rangka mendukung kegiatan pengelolaan sampah dan diharapkan dapat dimanfaatkan secara optimal.

Ia mengimbau warga Sleman mengelola sampah mandiri dimulai keluarga masing-masing. Setiap keluarga melakukan pemilahan sampah sejak dari rumah, sampah anorganik dikelola bank sampah dan sampah organik dikelola pembuatan kompos.

 

"Harapannya agar sampah-sampah ini dapat dikelola, bahkan bermanfaat menambah ekonomi keluarga," kata Kustini di TPS3R Brama Muda, Dusun Dayakan, Kalurahan Sardonoharjo, Kapanewon Ngaglik, Senin (18/10).

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sleman, Dwi Anta Sudibya berharap, dengan adanya TPS3R dan Bank Sampah tersebut mampu mengurangi permasalahan sampah. Terbukti, pengelolaan sampah di TPS3R per hari capai 94,16 persen.

Sedangkan, untuk persentase sampah terkelola oleh Bank Sampah per harinya mencapai 61,87 persen. Di Kabupaten Sleman terdapat 210 unit Bank Sampah dan 25 unit TPS3R, semua pengelolaan sampah itu bergerak kepada pengurangan sampah.

Saat ini, sudah mencapai 22,48 persen dengan tonase 57.757 ton per tahun. Belum lagi, Dwi mengingatkan, TPA Piyungan akan ditutup pada 2022 mendatang, sehingga TPS3R akan menjadi salah satu ujung tombak dalam pengelolaan sampah. "Target kita pada 2025 yakni di angka 25 persen," ujar Dwi.

Ke depan, konsep pengelolaan sampah zero waste di TPS3R Brama Muda akan menjadi percontohan di 25 unit TPS4R yang ada di Kabupaten Sleman. Fasilitas di TPS3R Brama Muda sendiri sudah cukup lengkap mulai pemilah, pencacah dan pengayak.

Kemudian, press plastik, unit kompos dan penguraian sampah dengan maggot dan akan ditambah incinerator, sehingga zero waste bisa tercapai. Adapun bantuan yang diberikan antara lain motor roda tiga untuk operasional empat unit.

Ada pula mesin jahit 15 unit, timbangan sebanyak 11 unit dan tiga alat pengolahan sampah dengan black soldier fly. Bantuan tersebut diserahkan kepada kelompok-kelompok pengelola sampah mandiri yang ada di Kabupaten Sleman. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement