Ahad 17 Oct 2021 21:42 WIB

Perikanan Tambak Jadi Alternatif Destinasi Wisata di Maros

Wisata mancing di tambak dinilai sebuah ide usaha yang kreatif.

Tambak (ilustrasi). Wisata memancing di tambak jadi alternatif wisata di Maros, Sulsel.
Foto: ANTARA/Ahmad Subaidi
Tambak (ilustrasi). Wisata memancing di tambak jadi alternatif wisata di Maros, Sulsel.

REPUBLIKA.CO.ID, MAROS -- Lokasi perikanan tambak menjadi alternatif destinasi wisata baru di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, pada masa adaptasi normal baru.

"Sejak masa adaptasi normal baru dan setelah tempat rekreasi dibuka kembali, tempat pemancingan di Dusun Borongkalukua ini kembali ramai dikunjungi pada akhir pekan," kata pengelola tempat pemancingan Borongkalukua, Azis di Kecamatan Maros Baru, Kabupaten Maros, Sulsel, Sabtu (16/10).

Baca Juga

Dia mengatakan, pada Sabtu dan Ahad tambak yang dikelolanya menjadi tempat pemancingan itu ramai dikunjungi baik warga setempat maupun dari Kota Makassar dan sekitarnya. Masuk ke lokasi ini tidak dikenakan biaya, cukup hanya menyewa gazebo seharga Rp 75 ribu bisa seharian penuh menggunakannya untuk rehat dan menikmati ikan bandeng bakar hasil pancingan.

Selain itu, ikan hasil pancingan dapat dibawa pulang dengan membayar Rp 35 ribu per kilogram dalam kondisi mentah. Sedang yang sudah dibakar Rp 40 ribu per kg.

Salah seorang pengunjung asal Makassar R Roca dan Hurriah dari Kabupaten Gowa mengaku sangat senang menghabiskan akhir pekannya dengan wisata mancing dan menikmati ikan bakar di sekitar kawasan mangrove (bakau). "Pohon mangrove memberikan suasana sejuk di gazebo dan setiap area pemancingan disiapkan pula balai-balai," kata Hurriah.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Maros Ferdiansyah mengatakan, Disparbud Maros sangat mendukung usaha masyarakat untuk menciptakan lokasi rekreatif di masa pandemi. "Dengan adanya wisata mancing atau perikanan tambak ini dapat menjadi alternatif destinasi wisata baru bagi wisatawan lokal maupun nasional," kata Ferdiansyah.

Apalagi saat ini, lanjut dia, pemerintah mendorong pembentukan desa wisata yang diyakini dapat membantu mendorong pemulihan ekonomi nasional (PEN).

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement