Puan Beri Semangat Tim Thomas Cup Indonesia

Indonesia akan melawan China dalam final Thomas Cup malam nanti.

Ahad , 17 Oct 2021, 18:08 WIB
Aksi salah satu anggota tim Indonesia di Thomas Cup Jonatan Christie.
Foto: Dok. Bumn
Aksi salah satu anggota tim Indonesia di Thomas Cup Jonatan Christie.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPR RI, Puan Maharani, mengapresiasi keberhasilan tim bulutangkis Indonesia yang melaju ke babak final Thomas Cup 2021. Menurutnya, ini menjadi momen mengembalikan kejayaan Indonesia di ajang bulungtangkis dunia itu.

“Selamat untuk Kevin Sanjaya/Marcus Fernaldi, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, dan tunggal putra Jonatan Christie berhasil melaju ke partai final. Ayo tuntaskan, sudah 19 tahun Thomas Cup tidak mampir ke Indonesia,” kata Puan  dalam keterangan, Ahad (17/10).

Baca Juga

Indonesia akan melawan China dalam final Thomas Cup malam nanti. Puan mengajak seluruh masyarakat memberikan semangat bagi tim Thomas Indonesia.

“Mari kita dukung agar hari ini Indonesia bisa menang melawan China dan kembali membawa trofi kemenangan Thomas Cup,” tutur mantan Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) tersebut.

Eks Menko PMK itu juga meminta tim Indonesia agar tetap semangat meski Bendera Merah Putih tak bisa dikibarkan dalam perhelatan Thomas Cup kali ini. Walaupun nantinya Merah Putih akan digantikan oleh  bendera dengan logo PBSI, Puan yakin hal tersebut tak akan melunturkan semangat tim Indonesia.

“Jangan patah semangat karena Merah Putih tidak bisa dikibarkan jika juara, karena kita masih bisa ‘mengibarkan-nya’ di dada kita. Merah Putih di dadaku, Indonesia Raya di nadiku,” ucapnya.

Larangan pengibaran bendera Merah Putih ini terkait permasalahan dengan World Anti Doping Agency (WADA) karena Lembaga Anti-Doping Indonesia (LADI) tak bisa memenuhi test doping plan (TDP) tahun 2020 dan juga belum memenuhi TDP untuk tahun 2021. Puan menyayangkan keteledoran LADI yang tak bisa memenuhi persyaratan soal program uji doping. Padahal ada kesempatan dari WADA untuk memberikan klarifikasi, seperti halnya yang dilakukan Thailand dan Korea Utara sehingga mereka tidak mendapat sanksi.