Kamis 14 Oct 2021 19:13 WIB

Perumnas Renovasi Fasilitas Sanitasi Sekolah di 4 Provinsi

Perumnas berkomitmen menjamin kualitas pendidikan yang inklusif dan merata.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Friska Yolandha
Sekolah (ilustrasi). Perum Perumnas melaksanakan perbaikan dan pembangunan melalui peningkatan fasilitas sanitasi dasar yang layak di sekolah-sekolah yang tersebar di empat provinsi.
Foto: Republika/Andi Nur Aminah
Sekolah (ilustrasi). Perum Perumnas melaksanakan perbaikan dan pembangunan melalui peningkatan fasilitas sanitasi dasar yang layak di sekolah-sekolah yang tersebar di empat provinsi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perum Perumnas melaksanakan perbaikan dan pembangunan melalui peningkatan fasilitas sanitasi dasar yang layak di sekolah-sekolah yang tersebar di empat provinsi. Direktur Utama Perumnas Budi Saddewa Soediro mengatakan hal ini merupakan bagian perusahaan dalam menjamin kualitas pendidikan yang inklusif dan merata.

"Program peningkatan fasilitas sanitasi dasar merupakan salah satu program One School One Project berupa renovasi pembangunan toilet sekolah yang tersebar di lokasi proyek perumahan Perumnas di Jawa Barat, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara," ujar Budi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (14/10).

Budi menyebut program renovasi fasilitas sanitasi atau toilet sekolah merupakan bentuk kontribusi Perumnas pada sektor pendidikan untuk mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan melalui program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL).

"Tujuan dari program ini adalah membangun dan meningkatkan fasilitas pendidikan serta menyediakan lingkungan dan fasilitas sanitasi dasar yang layak," ucap Budi.

 

Saat ini, lanjut Budi, Perumnas memperbaiki tiga fasilitas sanitasi toilet sekolah di SDN Cimanggu 01 Bogor, SD Inpres Perumnas Antang III Makasar, SDN No 060799 Blok X Perumnas Griya Martubung I, dan Pondok Pesantren Tahfidzil Qur’an Darul Raihanun NW Ambaipua Ranomeeto Konawe Selatan. Budi mengatakan bantuan yang diberikan berupa pembangunan toilet baru agar lebih layak pakai serta penyediaan sumber air atau toren air. 

“Pengerjaannya pun relatif lebih cepat karena selama pandemi, sistem belajar mengajar menerapkan sistem daring atau belajar di rumah. Sedangkan, untuk pondok pesantren sistem belajar tetap dilaksanakan di ponpes dengan protokol kesehatan dan untuk sementara tidak dapat menerima kunjungan keluarga," ungkap Budi.

Budi berharap perbaikan fasilitas toilet sekolah dapat mendukung kegiatan belajar mengajar saat sudah kembali pembelajaran tatap muka.

"Kami berharap inisiasi program berbagi ini menjadi awal yang baik bagi kita semua, khususnya bagi Perumnas dalam melaksanakan tugas untuk selalu menyediakan hunian terjangkau bagi masyarakat," kata Budi menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement