Rabu 13 Oct 2021 16:09 WIB

IPO Mitratel Diharapkan Terlaksana Sebelum Akhir 2021

IPO ini akan berdampak positif bagi Mitratel maupun Telkom Indonesia sebagai induk.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Friska Yolandha
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk bersiap mengantarkan anak usahanya, PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel), untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Foto: Telkom
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk bersiap mengantarkan anak usahanya, PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel), untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk bersiap mengantarkan anak usahanya, PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel), untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perseroan berharap penawaran saham umum perdana atau Initial Public Offering (IPO) Mitratel bisa terlaksana pada kuartal IV tahun ini.

"Perseroan tentunya akan melihat momentum yang tepat untuk melakukan IPO agar sesuai dan memenuhi ekspektasi pemegang saham dengan harapan dapat terlaksana sebelum akhir tahun 2021," kata Senior Vice President Corporate Communication & Investor Relation Telkom Indonesia, Ahmad Reza, kepada Republika.co.id, Rabu (13/10). 

Baca Juga

Menurut Reza, saat ini Mitratel tengah bersiap untuk mengoptimalkan value creation melalui aksi korporasi yang lebih besar lagi. Dari sisi proses, IPO Mitratel masih berjalan sesuai rencana dengan tetap mempertimbangkan kondisi market saat ini. 

Reza mengatakan, IPO ini akan berdampak positif bagi Mitratel maupun Telkom Indonesia sebagai induk usaha. Untuk itu, TelkomGroup selalu mendukung setiap upaya penguatan fundamental bisnis Mitratel, dalam hal ini yaitu bisnis tower yang dijalankan anak usahanya tersebut.  

Selain mendorong untuk IPO, dukungan lainnya yang diberikan TelkomGroup antara lain konsolidasi tower, penguatan bisnis (business enhancement), perbaikan keuangan dan operasional serta peningkatan kapasitas dan kapabilitas untuk memberikan layanan masa depan seperti 5G. 

"Langkah ini diharapkan semakin memperkuat portofolio menara telekomunikasi TelkomGroup serta memantapkan langkah Mitratel sebagai pemain tower terbesar di Indonesia," tutur Reza. 

Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan upaya mendorong BUMN atau anak usaha BUMN go public merupakan bagian dalam peningkatan transparansi. Erick menargetkan penawaran umum saham perdana atau IPO BUMN atau anak usaha BUMN dapat terwujud secara bertahap mulai tahun ini.

"Saya tidak bisa spesifik apakah 2021, 2022, atau 2023 karena perlindungan daripada insider trading itu tidak boleh, apalagi saya sebagai menteri," ujar Erick.

Erick ingin IPO pada anak usaha Telkom mendorong valuasi Telkom semakin baik ke depan. Erick tidak ingin Telkom terpaku pada perusahaan komunikasi semata, melainkan bertransformasi sebagai perusahaan digital telco.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement