Rabu 13 Oct 2021 06:15 WIB

Studi: Olahraga Turunkan Risiko Terkena Kanker Payudara

Olahraga dan penurunan lemak tubuh turunkan risiko terken kanker payudara.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Nora Azizah
Olahraga dan penurunan lemak tubuh turunkan risiko terken kanker payudara.
Foto: Piqsels
Olahraga dan penurunan lemak tubuh turunkan risiko terken kanker payudara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penelitian menunjukkan, olahraga dapat menurunkan risiko terkena kanker payudara. Menurut Cleveland Clinic, satu penelitian menunjukkan, peningkatan olahraga dan penurunan lemak tubuh menurunkan risiko kanker payudara untuk wanita pascamenopause.

Temuan yang dipublikasikan di JAMA Oncology pada 2015 itu, melibatkan uji coba acak selama 12 bulan. Penelitian menemukan olahraga dengan intensitas sedang hingga berat selama 300 menit per pekan lebih efektif daripada 150 menit per minggu, dalam mengurangi lemak total di antara wanita pascamenopause.

Baca Juga

"Hasil ini menunjukkan manfaat tambahan dari latihan aerobik volume tinggi untuk hasil adipositas dan kemungkinan risiko kanker payudara pascamenopause yang lebih rendah," tulis studi itu dilansir Fox News, Selasa (12/10).

Cleveland Clinic menambahkan, pengurangan lemak tubuh mungkin berperan dalam mengurangi risiko kanker payudara. Terlebih lagi, National Cancer Institute mencatat, wanita yang aktif secara fisik ditemukan menurunkan risiko kanker payudara sebesar 12-21 persen dibandingkan mereka yang paling tidak aktif secara fisik, menurut gambar meta-analisis 2016 dari 38 studi kohort. Para peneliti setuju, menjaga berat badan yang sehat adalah kunci mengurangi risiko terkena kanker payudara.

 

"Kebanyakan orang dewasa yang sehat harus melakukan setidaknya 150 menit sepekan aktivitas aerobik sedang, atau 75 menit aktivitas aerobik yang kuat setiap minggu, ditambah latihan kekuatan setidaknya dua kali seminggu,” tulis Cleveland Clinic.

Cleveland Clinic menyebut, nutrisi juga dapat membantu menurunkan risiko kanker payudara. Wanita yang makan makanan dilengkapi dengan minyak zaitun dan kacang-kacangan campuran mungkin memiliki penurunan risiko kanker payudara.

Diet Mediterania sebagian besar berfokus pada makanan nabati, seperti buah-buahan dan sayuran, biji-bijian, polong-polongan, dan kacang-kacangan. Orang yang mengikuti diet Mediterania memilih lemak sehat, seperti minyak zaitun daripada mentega, dan makan ikan daripada daging merah.

Perubahan gaya hidup lain yang menurunkan risiko kanker payudara, termasuk membatasi konsumsi alkohol, menyusui, dan membatasi terapi hormon pascamenopause. Secara keseluruhan, Mayo Clinic menyarankan pasien untuk waspada tentang deteksi kanker payudara.

Jika melihat ada perubahan pada payudara, seperti benjolan baru atau perubahan warna kulit, segera konsultasikan dengan dokter. Tanyakan juga kapan bisa memulai mammogram dan pemeriksaan lainnya, berdasarkan riwayat pribadi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement