Ahad 10 Oct 2021 12:50 WIB

Belasan PMKS di Tangsel Terjaring Razia Satpol PP

Satu orang manusia silver dibawa ke Pusat Rehabilitasi Anyer.

Rep: Eva Rianti/ Red: Muhammad Fakhruddin
Belasan PMKS di Tangsel Terjaring Razia Satpol PP (ilustrasi).
Foto: dok. Istimewa
Belasan PMKS di Tangsel Terjaring Razia Satpol PP (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,TANGERANG SELATAN – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mengamankan sebanyak 16 penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS). Hal itu dilakukan menyusul adanya keresahan dari masyarakat terkait manusia silver yang belakangan ini mencuat di Tangsel.

“Penertiban ini dilakukan karena adanya keresahan yang dirasakan oleh masyarakat akibat eksistensi manusia silver ini, dimana biasanya ditemui di perempatan lampu merah, atau kadang juga sekarang di beberapa pusat keramaian,” kata Sekretaris Satpol PP Kota Tangsel Oki Rudianto dalam keterangannya, dikutip Ahad.

Oki mengatakan, dalam penerbitan yang dilakukan pada Jumat (8/10) petang tersebut, selain mengamankan manusia silver, pihaknya juga menertibkan badut liar serta pengemis. Dia menyebut penertiban itu dilakukan terhadap kalangan PMKS tersebut lantaran menjamur di tempat-tempat umum di Kota Tangsel saat ini.  

Kepala Seksi Penyelidikan dan Penyidikan Satpol PP Kota Tangsel Muksin Al Fachry menjelaskan, 16 PMKS tersebut terdiri dari empat orang badut yang diamankan di Gang Masjid Pamulang, tiga orang pengemis di Permata Pamulang, dan dua orang badut lampu merah Gaplek Pamulang. Lalu empat orang pengemis diamankan di Sumur Bos BSD dan tiga orang badut diamankan di Pondok Bambu, Pondok Kacang, serta Rempoa Ciputat.

“Seluruh PMKS ditindaklanjut dibawa ke Dinas Sosial untuk diproses secara administrasi,” tutur Muksin.

Dia menambahkan, setelah diproses, satu orang di antaranya dikirim ke Serang untuk direhabilitasi, sementara selebihnya dibebaskan. “Hasilnya satu orang manusia silver dibawa ke Pusat Rehabilitasi Anyer oleh petugas Dinas Sosial dan 15 orang lainnya dipulangkan,” terangnya.

Dengan adanya penertiban tersebut, Muksin berharap wilayah Tangsel bisa lebih steril dari PMKS, terutama manusia silver. Dia menyebut, dengan adanya patroli rutin yang dilakukan, saat ini manusia silver di Kota Tangsel dinilai berkurang. Selain itu, pihaknya juga lebih tegas dalam menindak dengan menjaringnya ke pusat rehabilitasi.

“Melalui patroli terkait PMKS manusia silver sudah jarang ya, sedikit. Saat ini yang terjaring kita bawa ke pusat rehabilitasi, kalau dulu diberikan pembinaan langsung pulang,” jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement