Kamis 07 Oct 2021 12:54 WIB

Ashraf Ghani Diinvestigasi atas Dugaan Bawa Kabur Uang

AS akan menginvestigasi mantan presiden Afghanistan Ashraf Ghani

Rep: Dwina Agustin/ Red: Christiyaningsih
Mantan presiden Afghanistan Ashraf Ghani.
Foto: . EPA-EFE/SHAWN THEW
Mantan presiden Afghanistan Ashraf Ghani.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pemimpin Inspektur Jenderal Khusus untuk Rekonstruksi Afghanistan (SIGAR), John Sopko, mengatakan kantornya akan menyelidiki tuduhan mantan presiden Afghanistan Ashraf Ghani membawa jutaan dolar bersamanya ketika meninggalkan negara itu, Rabu (6/10). Tuduhan tersebut telah beberapa kali disanggah oleh Ghani.

Ghani mengatakan dia meninggalkan Kabul untuk mencegah pertumpahan darah. Namun spekulasi terus berlanjut dan Kongres AS meminta tim Sopko untuk menyelesaikannya.

Baca Juga

"Itu belum kami buktikan. Kami sedang dalami. Sebenarnya Komite Pengawasan dan Reformasi sudah meminta kami untuk melihat itu," kata Sopko kepada subkomite House of Representatives.

Kantor Sopko telah lama menyelidiki penipuan, pemborosan, dan penyalahgunaan selama upaya pembangunan negara besar-besaran AS. Sopko menyarankan kepada subkomite Komite Urusan Luar Negeri House yang membawahi bantuan pembangunan bahwa kegagalan proyek AS seharusnya tidak mengejutkan, mengingat korupsi yang merajalela dan salah urus di Afghanistan.

"Korupsi tumbuh begitu luas sehingga pada akhirnya mengancam misi keamanan dan rekonstruksi di Afghanistan,” kata Sopko kepada panel House.

AS dan negara-negara lain telah memutuskan hampir semua bantuan ke Afghanistan. "Ini adalah masa-masa sulit bagi kita semua yang peduli dengan masa depan rakyat Afghanistan, terutama warga Afghanistan yang membantu AS dan sekutunya selama 20 tahun terakhir," kata Sopko.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement