Selasa 05 Oct 2021 06:12 WIB

BRI Berkontribusi 60 persen dari Target Inklusi Keuangan

BRI memiliki peran khusus melakukan inklusi dan literasi keuangan ke masyarakat

Rep: novita intan/ Red: Hiru Muhammad
PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) melalui BRIncubator bekerjasama dengan  Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan pemamahan literasi keuangan para  pegiat UMKM dan keluarga migran di Desa Arjowilangun, Kalipare, Kabupaten  Malang, Selasa (18/12).
Foto: Wilda Fizriyani/REPUBLIKA
PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) melalui BRIncubator bekerjasama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan pemamahan literasi keuangan para pegiat UMKM dan keluarga migran di Desa Arjowilangun, Kalipare, Kabupaten Malang, Selasa (18/12).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk  berkontribusi sebesar 60 persen dari target inklusi keuangan yang ditetapkan pemerintah sebesar 90 persen pada 2024.

Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari mengatakan saat ini BRI berkontribusi telah melakukan inklusi sebesar 43 persen. Pada kuartal II 2021, jumlah nasabah BRI sebesar 89 juta atau 43 persen dari total penduduk Indonesia yang berusia lebih dari 15 tahun sebesar 205 juta menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Februari 2021.

“Menjadi bank yang terbesar secara aset dan tersebar jaringan kerja di seluruh Indonesia, BRI sebagai mitra strategis pemerintah, memiliki peran khusus melakukan inklusi dan literasi keuangan kepada kalangan yang belum tersentuh akses perbankan seperti penerima manfaat program pemerintah,” ujarnya dalam keterangan resmi seperti dikutip Selasa (5/10)

Menurutnya melalui Agen BRILink yang tersebar di seluruh Indonesia, BRI mampu memberikan pelayanan yang memudahkan pelaku UMKM menerima bantuan pemerintah. Supari menyebut melalui cara ini BRI memerdekakan UMKM dan meningkatkan inklusi keuangan nasional.

Pada kuartal II 2020 BRI telah menyalurkan kredit sebesar Rp 670 triliun kepada UMKM. Adapun penyaluran kredit BRI juga meningkat menjadi sebesar Rp 730,9 triliun pada kuartal II 2021.

Selain menyalurkan kredit, BRI juga turut meningkatkan efektivitas pemberdayaan UMKM. Hal ini dilakukan BRI dengan mengelompokkan UMKM penerima manfaat pemerintah berdasarkan level usaha, feasibility, dan kemampuan mengakses layanan perbankan.

“Pengelompokan tersebut berguna untuk menentukan jenis pemberdayaan yang dapat bantuan peningkatan produksi atau pemenuhan iterasi, melalui literasi dasar, bisnis, hingga digital,” ucapnya.

BRI juga berinovasi dalam pemberdayaan UMKM di tengah Covid-19 untuk mengembangkan platform pemberdayaan online terpadu yang dapat diakses oleh seluruh pelaku UMKM secara gratis.

“Berbagai fitur dapat dinikmati, dari self assessment scoring, forum UMKM, hingga etalase produk para pelaku UMKM, mewujudkan mereka memiliki wadah berkomunikasi dan memamerkan produknya,” ucapnya. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement