Jumat 01 Oct 2021 11:55 WIB

Erick Thohir: Sejak Lama BUMN Asyik dengan Dirinya Sendiri

Erick mengaku terus melakukan transformasi dalam mengubah pola pikir BUMN.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Friska Yolandha
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyentil BUMN yang selama ini terkesan hanya memikirkan perusahaan tanpa memikirkan dampak bagi negara dan masyarakat.
Foto: Prayogi/Republika.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyentil BUMN yang selama ini terkesan hanya memikirkan perusahaan tanpa memikirkan dampak bagi negara dan masyarakat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyentil BUMN yang selama ini terkesan hanya memikirkan perusahaan tanpa memikirkan dampak bagi negara dan masyarakat. Sejak menjabat sebagai orang nomor satu di BUMN, Erick mengaku terus melakukan transformasi dalam mengubah pola pikir BUMN.

"Sejak lama BUMN asyik dengan diri sendiri, semua bersaing antarBUMN. Mereka lupa tugasnya memberi sumbangsih ke negara dan rakyat, tetapi juga tetap harus sehat secara korporasi," ujar Erick saat Dies Natalis ke-40 Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Serang, Banten, Jumat (1/10).

Baca Juga

Erick mengambil contoh soal banyaknya BUMN yang memiliki usaha rumah sakit, mulai dari Pertamina, Pelindo, hingga PTPN. Erick menyebut sektor usaha tersebut tidak efektif lantaran berbeda jauh dengan bisnis inti dari BUMN-BUMN tersebut. 

"Pertamina, Pelindo, PTPN punya rumah sakit. Mengurus bisnis saja belum maksimal, sufah merambah ke bisnis lain. Oleh karena itu, kita paksa semua aset yang bukan bisnis inti punya atap sendiri yang dikelola secara profesional," ucap Erick. 

Erick menugaskan Pertamedika Indonesia Healthcare Corporation (IHC) mengelola seluruh rumah sakit BUMN dalam holding rumah sakit BUMN. Erick menilai konsolidasi ini bertujuan mengoptimalkan aset rumah sakit milik negara agar memberikan manfaat bagi masyarakat, perusahaan, dan juga negara.

"Kita gabungkan seluruh rumah sakit di BUMN yang jumlahnya mencapai 73. (Dengan konsolidasi) jaringan rumah sakit BUMN menjadi yang terbesar di Indonesia dalam jumlah tempat tidur, penjualannya nomor dua, sebelumnya rugi Rp 28 miliar sekarang untung Rp 300 miliar," lanjut Erick. 

Baca juga : Erick Thohir: Korupsi di BUMN Harus Dipertanggungjawabkan

Kata Erick, pemerintah juga tengah menyiapkan fasilitas kesehatan berstandar internasional di kawasan ekonomi khusus (KEK) Sanur, Bali. Erick menilai kehadiran rumah sakit berskala internasional meningkatkan daya saing pelayanan kesehatan Indonesia dengan negara-negara tetangga.

"600 ribu warga Indonesia ke luar negeri berobat, ini sangat mengkhawatirkan. Kita akan bangun KEK khusus kesehatan di Bali yang menjadikan rumah sakit skala internasional, jadi warga Indonesia tidak perlu jauh-jauh lagi berobat ke luar negeri," kata Erick menambahkan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement