Jumat 01 Oct 2021 10:01 WIB

RMI NU Dukung PTM Terbatas dengan Prokes Ketat

PTM harus dilaksanakan dengan protokol kesehatan (prokes) yang ketat.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Agung Sasongko
Pembelajaran Tatap Muka secara terbatas (ilustrasi)
Foto: Antara/Arif Firmansyah
Pembelajaran Tatap Muka secara terbatas (ilustrasi)

IHRAM.CO.ID,  JAKARTA -- Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mendukung proses pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas. Namun, PTM harus dilaksanakan dengan protokol kesehatan (prokes) yang ketat.

Ketua Rabithah Ma'ahid Islamiyah (RMI) NU, kiai Abdul Ghaffar Rozin dan Sekretaris Jenderal LPI Ma'arif NU, Harianto Oghie mendukung proses pembelajaran tatap muka (PTM). Namun, PTM harus dilaksanakan dengan protokol kesehatan (prokes) secara ketat.

Baca Juga

"Hampir seluruh kegiatan santri sejak bangun tidur dilakukan secara berkelompok," kata kiai Abdul Ghaffar Rozin alias Gus Rozin dalam keterangan, Kamis (30/9).

Dia melanjutkan, RMI bersama seluruh elemen NU terus berusaha menerapkan protokol kesehatan untuk mendukung pembelajaran tatap muka secara terbatas di lingkungan pesantren. Lanjutnya, RMI NU tidak ingin pesantren menjadi pusat penyebaran baru Covid-19.

Gus Rozin mengatakan, penyelenggara sekolah dan pesantren yang bernaung di PBNU mendukung proses PTM terbatas. Dia menilai bahwa pandemi Covid-19 telah mengubah tradisi yang dibentuk berabad-abad.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement