Jumat 01 Oct 2021 07:22 WIB

KIH Sidoarjo Diharap Dorong Industri Halal Nasional

KIH Safe and Lock Sidoarjo menyediakan 118 unit Standard Factory Building (SFB).

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Fernan Rahadi
Kawasan industri halal. Ilustrasi
Foto: MCIE
Kawasan industri halal. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, Kawasan Industri Halal (KIH) Safe and Lock Sidoarjo  merupakan kawasan industri halal pertama di Jatim dan Indonesia yang dikhususkan bagi pelaku UMKM. Kawasan ini juga diharapkan menjadi sistem pendukung yang mampu mendorong perkembangan industri produk halal di Indonesia.

"Indonesia dengan jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia sangat berpeluang mengambil kesempatan untuk mengembangkan produk halal. KIH ini akan menjadi support system dalam pengembangan produk maupun industri halal,” kata Khofifah di Sidoarjo, Kamis (30/9).

Khofifah meyakini, keberadaan KIH Safe and Lock Sidoarjo akan mampu berperan untuk memenuhi konsumsi produk halal secara global. Menurutnya yang terpenting adalah UKM-IKM di Jatim harus memproduksi produk halal yang berstandar internasional. 

"Potensi kebutuhan terhadap produk halal diperkirakan akan mencapai 62 persen di Asia Pasific tahun 2030. Saat ini produk halal bahkan telah menjadi gaya hidup global," ujarnya. 

Khofifah menjelaskan, KIH Safe and Lock Sidoarjo menyediakan 118 unit Standard Factory Building (SFB) dengan berbagai fasilitas seperti kantor manajemen halal dan masjid. Sampai saat ini, kata dia, telah terjual 22 unit dari target pembangunan 32 unit. Kemudian pada 2022 akan dibangun 38 unit.

"Ini juga akan bisa mengangkat sekaligus membuka pasar UMKM produk halal ke pasar  internasional. Ini sejalan dengan kontribusi UMKM terhadap PDRB Jatim sebesar 57,25 persen," kata Khofifah.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement