Rabu 29 Sep 2021 09:33 WIB

Kelompok Usia Ini Berisiko Idap Hipertensi tak Terkontrol

Hipertensi tidak terkontrol didefinisikan sebagai suatu kondisi hipertensi yang tidak

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Kelompok yang berisiko idap hipertensi tak terkontrol (ilustrasi).
Foto: Republika
Kelompok yang berisiko idap hipertensi tak terkontrol (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wanita berusia 70 ke atas dan pria berusia 20-49 tahun lebih mungkin mengidap hipertensi yang tidak terkontrol, meskipun mengonsumsi obat penurun tekanan darah. Ini mengacu pada sebuah studi terbaru yang dipresentasikan pada Pertemuan Ilmiah Hipertensi Asosiasi Jantung Amerika 2021.

Pertemuan tersebut adalah pertukaran ilmiah utama yang difokuskan tentang kemajuan terbaru dalam penelitian dasar dan klinis tentang tekanan darah tinggi dan hubungannya dengan penyakit jantung dan ginjal, strok, obesitas dan genetika, yang diadakan pada 27-29 September 2021.

Hipertensi tidak terkontrol didefinisikan sebagai suatu kondisi hipertensi yang tidak diobati dengan benar atau tidak terkendali pada tekanan darah >140/90 mmHg. Menurut American Heart Association, hipertensi tidak terkontrol bisa memicu risiko serangan jantung, stroke, penyakit ginjal, dan banyak kondisi kesehatan lainnya, termasuk komplikasi parah dari Covid-19.

“Meskipun kami tahu bahwa wanita cenderung mengalami peningkatan tekanan darah dan risiko penyakit kardiovaskular setelah menopause, kami memiliki sedikit informasi tentang apakah kontrol tekanan darah berbeda berdasarkan jenis kelamin dan apakah berubah seiring bertambahnya usia," kata penulis studi, Aayush Visaria.

Dalam studi ini, para peneliti menggunakan informasi kesehatan dari Survei Pemeriksaan Kesehatan dan Gizi Nasional 1999 hingga 2018, survei perwakilan nasional dua tahunan yang dilakukan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS. Penelitian ini melibatkan 13.253 orang dewasa usia 20 tahun ke atas, yang menggunakan obat resep untuk mengobati hipertensi. Usia rata-rata adalah 57 tahun dimana 52 persen adalah perempuan dan 71 persen berkulit putih non Hispanik.

Para peneliti melihat tingkat pengendalian hipertensi dari definisi tekanan darah tinggi yaitu tekanan darahnya lebih besar dari 140/90 mm Hg sebagaimana didefinisikan dalam pedoman Komisi Nasional Bersama 2014, serta lebih besar dari 130/80 mm Hg seperti yang didefinisikan dalam Pedoman American Heart Association 2017.

Peneliti membandingkan tingkat hipertensi yang tidak terkontrol antara pria versus wanita dan menemukan bahwa secara keseluruhan, 34 persen dari peserta studi memiliki hipertensi yang tidak terkontrol. Dibandingkan perempuan, pria lebih tinggi kemungkinannya memiliki hipertensi yang tidak terkontrol pada usia muda antara 20 hingga 29 tahun dengan 59 persen.

Lalu di antara mereka yang berusia 30-39 tahun, pria 70 persen lebih mungkin memiliki hipertensi tidak terkontrol, dan bagi mereka yang berusia 40-49 tahun pria 47 persen lebih mungkin memiliki hipertensi tidak terkontrol.

Pada usia 50 hingga 69 tahun, wanita dan pria memiliki peluang yang sama untuk mengalami hipertensi yang tidak terkontrol. Sementara untuk usia 70 dan lebih tua, menggunakan definisi pedoman American Heart Association tentang hipertensi, wanita memiliki 29 persen (usia 70-79) hingga 63 persen (usia 80+) kemungkinan hipertensi tidak terkontrol lebih tinggi daripada pria.

"Hasil ini menunjukkan bahwa wanita 70 tahun dan lebih tua dan pria kurang dari 50 tahun dengan hipertensi mungkin memiliki peningkatan risiko hipertensi yang tidak terkontrol dan dapat mengambil manfaat dari pemantauan tekanan darah yang lebih sering," kata Visaria seperti dilansir di News Medical, Rabu (29/9).

Secara umum, kata Visaria, kesadaran dan edukasi akan potensi hipertensi yang tidak terkontrol di antara wanita yang lebih tua dan pria yang lebih muda harus ditingkatkan. Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk memahami alasan di balik fenomena ini.

Keterbatasan penelitian ini adalah bahwa para peneliti hanya memiliki akses ke satu pembacaan tekanan darah pada satu titik waktu, yang mungkin tidak secara akurat menggambarkan tekanan darah seseorang karena biasanya berfluktuasi sepanjang hari.

"Untuk benar-benar menentukan apakah tingkat hipertensi yang tidak terkontrol berubah pada wanita dibandingkan pria di seluruh usia, sebuah studi prospektif di mana pengukuran tekanan darah dilacak dari waktu ke waktu pada wanita dan pria dengan hipertensi sangat ideal," kata Visaria.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement