Selasa 28 Sep 2021 17:47 WIB

Problem Terbesar MU Dinilai Ada pada Sosok Solskjaer

MU bisa mencontoh langkah tegas yang diambil Chelsea saat memecat Frank Lampard.

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Endro Yuwanto
Pelatih Manchester United Ole Gunnar Solskjaer.
Foto: AP/Dave Thompson
Pelatih Manchester United Ole Gunnar Solskjaer.

REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Mantan gelandang Tottenham Hotspur, Jamie O'Hara, menilai, sepanjang Ole Gunnar Solskjaer masih dipercaya berada di kursi pelatih, Manchester United (MU) akan tetap kesulitan meraih gelar juara, termasuk titel Liga Primer Inggris. United, kata O'Hara, harus berani mengambil langkah tegas dengan memecat pelatih asal Norwegia tersebut.

Man United memetik hasil minor pada pekan keenam Liga Primer Inggris, tepatnya saat dibekuk Aston Villa, 0-1, akhir pekan lalu. Ini menjadi kekalahan perdana United di pentas Liga Primer Inggris musim ini.

Baca Juga

Kekalahan itu juga menjadi kekalahan kedua secara beruntun United di laga kandang di semua ajang. Pada tengah pekan lalu, United gagal melangkah ke putaran keempat Piala Liga Inggris usai disingkirkan West Ham United, 0-1.

Man United pun kehilangan satu potensi raihan trofi pada musim ini. Padahal, pada awal musim ini, United sempat digadang-gadang bisa mengakhiri puasa gelar juara yang terentang sejak musim 2016/2017.

Terlebih, Man United juga telah memperkuat tim utama dengan perekrutan sejumlah pemain bintang, mulai dari Raphael Varane, Jadon Sancho, hingga kembalinya Cristiano Ronaldo. Kehadiran pemain ini seolah melengkapi kualitas pemain yang telah dimiliki MU, seperti Bruno Fernandes, Paul Pogba, dan Mason Greenwood.

O'Hara pun menilai, dengan barisan pemain yang dimilikinya, Man United seharusnya bisa menjadi pesaing berat dalam perebutan gelar juara, termasuk Liga Primer Inggris. Namun, problem terbesar MU bukan terletak pada komposisi pemain, melainkan pada kehadiran Solskjaer di kursi pelatih.

''Lihatlah skuad mereka, ada Bruno Fernandes, Edinson Cavani, Paul Pogba, dan Cristiano Ronaldo. Tim ini seharusnya bisa bersaing dalam perebutan gelar juara. Namun, mereka mengalami kesulitan lantaran kerap gagal meraih kemenangan di kandang. Pelatih mereka (Solskjaer) tidak cukup bagus. Kekalahan dari Aston Villa sudah menunjukkan kesalahan mereka mempertahankan Solskjaer,'' ujar O'Hara kepada Talk Sports, Selasa (28/9).

Iblis Merah, kata O'Hara, bisa mencontoh langkah tegas yang diambil Chelsea pada pertengahan musim lalu. Pada saat itu, manajemen the Blues memutuskan untuk mengakhiri kerja sama dengan salah satu legenda klub, Frank Lampard.

Keputusan itu pun berbuah maksimal. Thomas Tuchel yang ditunjuk menggantikan Lampard berhasil mengantarkan the Blues meraih trofi Liga Champions meski hanya separuh musim menangani klub asal London Barat tersebut. Langkah ini pula yang bisa diambil manajemen United pada musim ini.

''Seperti yang dilakukan Chelsea kepada Lampard, akhiri kerja sama dan bersikap lebih kejam. Lanjutkan dengan pelatih baru dan coba untuk meraih trofi karena dengan kondisi saat ini, Man United kemungkinan besar tidak akan bisa meraih trofi,'' jelas eks gelandang Wolverhampton Wanderers tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement