Selasa 28 Sep 2021 13:55 WIB

BRI Dorong Pemberdayaan UMKM Ekosistem Bisnis Klaster

Selain memberi pelatihan, BRI juga membangun gapura wisata Kampung Ikan Jatihurup

Rep: novita intan/ Red: Hiru Muhammad
Perbaikan kondisi pelaku UMKM ini terlihat dari Indeks UMKM atau BRI Micro & SME Index (BMSI) edisi kuartal I/2021. Indeks besutan BRI ini menunjukkan, ada 34,1 persen pelaku usaha daring yang meningkat hasil usahanya dibandingkan kuartal sebelumnya (Q4-2020).
Foto: BRI
Perbaikan kondisi pelaku UMKM ini terlihat dari Indeks UMKM atau BRI Micro & SME Index (BMSI) edisi kuartal I/2021. Indeks besutan BRI ini menunjukkan, ada 34,1 persen pelaku usaha daring yang meningkat hasil usahanya dibandingkan kuartal sebelumnya (Q4-2020).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mendorong pemberdayaan pelaku UMKM terhadap ekosistem bisnis klaster. Hal ini dilakukan untuk memulihkan UMKM selama masa pandemi Covid-19.

Direktur Utama BRI Sunarso mengunjungi ekosistem bisnis klaster ikan Jatihurup di Tasikmalaya dan ekosistem bisnis klaster teh kewer di Garut, Jawa Barat sebagai bentuk dukungan bagi penguatan ekonomi dan usaha pelaku UMKM di Jawa Barat.“Klaster ikan Jatihurup merupakan sebuah contoh klaster ikan yang memiliki daya tahan di tengah situasi pandemi ini. Mereka masih terus berproduksi dan memasarkan hasil produksinya. Ini yang terus kita dukung,” ujarnya dalam keterangan resmi seperti dikutip Selasa (28/9).

Klaster ikan Jatihurup merupakan sentra budidaya ikan nila, patin dan lele. Tercatat, sebanyak 25 warga di desa Jatihurip memiliki mata pencaharian sebagai pembudidaya ikan, baik dengan metode aliran deras maupun bioflok.

Selain produksi ikan, klaster ikan Jatihurup juga dikenal sebagai desa wisata pasar ikan rakyat. Adapun produksi ikan yang dihasilkan terbagi menjadi dua yaitu produksi ikan konsumsi masyarakat (ikan nila dan ikan mas) dan produksi bibit (lele dan patin). Hasil produksi ikan dikirim ke saung-saung atau rumah makan di wilayah Tasikmalaya dan sekitarnya.

Lebih lanjut, Sunarso mengungkapkan selain memberikan berbagai pelatihan kepada pelaku usaha, seperti pelatihan pembuatan pakan ikan untuk meningkatkan produktivitas klaster, perseroan juga telah memberikan bantuan sarana produksi berupa kolam bioflok, mesin pelet apung, food processor, dan mesin tepung disk mill. Perseroan juga membangun gapura wisata Kampung Ikan Jatihurup, agar dapat memudahkan publik menuju lokasi dan lebih menarik minat pengunjung.

Selain klaster ikan Jatihurup, perseroan juga melakukan pemberdayaan pelaku UMKM di klaster teh kewer, Desa Suka Laksana, Semarang, Garut yang merupakan produk khas dari desa tersebut. Pada lokasi klaster Teh Kewer, perseroan mempunyai program pemberdayaan berupa pemberian bantuan sarana produksi seperti mesin penepung, mesin pengering biji-bijian dan teko pemanas air. Selain itu, perseroan juga memberikan pelatihan packaging dan uji nutrisi yang diharapkan dapat membantu meningkatkan produksi dan penjualan teh bagi kelompok usaha ini.

Sunarso menegaskan berbagai kunjungan tersebut dilakukan untuk menyerap aspirasi pelaku UMKM dan memberikan dukungan kepada pelaku usaha sehingga mereka mampu bertahan dan bangkit di tengah pandemi.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement