Selasa 28 Sep 2021 09:46 WIB

Jepang Berupaya Cabut Pembatasan Darurat di Akhir September

Jumlah kasus Covid-19 di Jepang turun dan tekanan sistem layanan kesehatan mereda

Red: Nur Aini
Papan petunjuk yang terpasang untuk mengkampanyekan vaksin Covid-19 di gedung Pemerintah Metropolitan Tokyo, Jumat (25/6). Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga menargetkan vaksinasi Covid-19 setiap harinya mencapai satu juta dosis dalam sehari yang diharapkan selesai pada bulan Oktober atau November mendatang, menjelang perhelatan Olimpiade Tokyo dan pemilihan umum pada musim gugur mendatang. (Rodrigo Reyes Marin/Pool Photo via AP)Putra M. Akbar
Foto: Pool ZUMA
Papan petunjuk yang terpasang untuk mengkampanyekan vaksin Covid-19 di gedung Pemerintah Metropolitan Tokyo, Jumat (25/6). Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga menargetkan vaksinasi Covid-19 setiap harinya mencapai satu juta dosis dalam sehari yang diharapkan selesai pada bulan Oktober atau November mendatang, menjelang perhelatan Olimpiade Tokyo dan pemilihan umum pada musim gugur mendatang. (Rodrigo Reyes Marin/Pool Photo via AP)Putra M. Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Pemerintah Jepang akan meminta persetujuan para penasihat untuk mencabut semua pembatasan darurat pada akhir September karena jumlah kasus Covid-19 turun dan tekanan pada sistem layanan kesehatan mereda, kata Menteri Ekonomi Jepang Yasutoshi Nishimura, Selasa (28/9). Jika disetujui oleh panel penasihat pemerintah, Jepang secara keseluruhan akan keluar dari keadaan darurat untuk pertama kalinya dalam hampir enam bulan.

Seperti banyak negara lain, Jepang telah berjuang untuk menahan penyebaran varian Delta yang sangat menular, termasuk selama Olimpiade Musim Panas, dengan membuat sebagian besar wilayahnya berada di bawah pembatasan darurat. Namun, kasus baru harian Covid-19 terus menurun selama sebulan terakhir, yakni menjadi 2.129 kasus pada Ahad. Sementara itu, jumlah kasus parah Covid-19 juga turun. Sekitar 56 persen dari populasi Jepang telah divaksin lengkap dan pemerintah telah mengatakan bahwa semua orang yang ingin divaksin akan mendapatkan suntikan vaksin pada November.

Baca Juga

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Jepang Norihisa Tamura pada Jumat (24/9) mengatakan bahwa situasi kasus Covid-19 Jepang membaik sehingga status darurat dapat segera dicabut di sebagian besar wilayah di negara itu. Untuk itu, Pemerintah Jepang sedang mempertimbangkan untuk menggunakan pemeriksaan status vaksinasi atau hasil negatif Covid-19 sebagai cara untuk melonggarkan pembatasan guna pembukaan kembali bisnis dan mobilitas warga.

Selain itu, sebuah proyek demonstrasi untuk sistem konfirmasi vaksin akan dilakukan di 13 prefektur. Kasus baru Covid-19 harian di Tokyo telah menurun menjadi sekitar 550 kasus dalam beberapa hari terakhir, yakni sepersepuluh dari jumlah kasus pada puncak wabah pada Agustus. Dalam pertemuan para ahli kesehatan pada Jumat, Gubernur Tokyo Yuriko Koike menekankan pentingnya untuk menaikkan tingkat vaksinasi. Dia menyebutkan bahwa sekitar 80 persen kematian akibat Covid-19 di Tokyo sejak Agustus terjadi di antara orang-orang yang tidak divaksin.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement