Selasa 28 Sep 2021 00:45 WIB

Afghanistan tidak akan berpidato di Sidang Umum PBB

Duta besar dari pemerintah yang digulingkan Taliban menarik namanya.

Afghanistan tidak akan berpidato di Sidang Umum PBB. Sidang Majelis Umum PBB di New York City, New York, AS, 23 September 2021.
Foto: EPA-EFE/Mary Altaffer / POOL
Afghanistan tidak akan berpidato di Sidang Umum PBB. Sidang Majelis Umum PBB di New York City, New York, AS, 23 September 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Tidak ada perwakilan Afghanistan yang akan berpidato di Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) setelah duta besar dari pemerintah yang digulingkan Taliban menarik namanya.

Ghulam Isaczai adalah dubes untuk PBB saat ini, yang mewakili pemerintah Afghanistan yang digulingkan oleh Taliban. Dia dijadwalkan berpidato pada hari terakhir pertemuan Sidang Umum PBB pada Senin (27/9).

Baca Juga

Dia mengundurkan diri pada Ahad malam (26/9). Isaczai belum menanggapi permintaan untuk berkomentar.

Keputusannya menarik diri muncul di tengah perebutan klaim tentang siapa yang menjadi dubes Afghanistan untuk PBB di New York setelah Taliban merebut kekuasaan bulan lalu. Penjabat menteri luar negeri Taliban Amir Khan Muttaqi pekan lalu meminta untuk berpidato di pertemuan para pemimpin dunia di PBB.

Dia mencalonkan juru bicara kelompok Islam yang berbasis di Doha, Suhail Shaheen, sebagai dubes Afghanistan untuk PBB. Persaingan klaim juga muncul pada posisi dubes Myanmar untuk PBB setelah kudeta militer pada Februari menggulingkan pemerintah terpilih negara itu.

Baca juga : YLBHI Heran Luhut Bawa-bawa Anak dan Cucunya

Sama seperti Afghanistan, tidak ada perwakilan dari Myanmar yang akan berpidato pada Sidang Umum PBB. Masalah akreditasi PBB ditangani oleh komite sembilan anggota, yang anggotanya termasuk Amerika Serikat, China, dan Rusia.

Biasanya, komite akreditasi melakukan pertemuan pada Oktober atau November. Sampai keputusan dibuat oleh komite kredensial untuk Afghanistan dan Myanmar, Isaczai dan utusan Myanmar untuk PBB yang mewakili pemerintah yang digulingkan Kyaw Moe Tun, akan tetap menduduki posisi mereka.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement