REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Gabriel Jesus menjadi bagian penting dalam perjalanan Manchester City musim ini. Sang penyerang ditempatkan di posisi baru, yaitu sayap kanan oleh pelatih Pep Guardiola. Sejauh ini, ia memainkan perannya dengan optimal. Untuk urusan mencetak gol, ia mampu menjadi pengganti Sergio Aguero.

Jesus tampil impresif di bawah kendali Guardiola, tapi tak pernah memilki performa apik ketika berperan sebagai ujung tombak serangan. Oleh karena itu, Guardiola mengincar Harry Kane pada musim panas.

Guardiola kemudian melakukan perubahan dengan mengoperasikan Jesus di sisi sayap kanan. Itu terjadi ketika pemain asal Brasil tersebut menggantikan Riyad Mahrez saat menang 5-0 atas Norwich City. Hasilnya pun mengesankan.

Sejak saat itu ia tampil luar biasa dan hampir membawa City tak terkalahkan. Jesus mencetak dua gol dan tiga assist di Liga Inggris musim ini. Terakhir, ia menjebol gawang Chelsea.

Statistik tersebut menunjukkan Jesus mempunyai kreativitas. Performa Jesus saat ini membuatnya merenungkan percakapan dengan Guardiola musim lalu tentang pengalamannya bermain di posisi sayap.

"Jika Anda kembali melihat awal saya sebagai pemain profesional di Palmeiras, saya bermain sebagai sayap kiri. Di akademi juga, tim nasional, Olimpiade. Saya bermain sebagai penyerang dan pindah ke depan," kata Jesus dilansir dari Manchester Evening News, Senin (27/9).

Ia merasa sebagai pemain yang bisa bermain banyak posisi karena mempunyai semangat untuk maju. Namun ia mengeklaim dengan kualitas dirinya akan lebih banyak membantu dari posisi sayap daripada penyerang tengah.

Ia juga mengingat lagi perannya di Copa America di mana ia berperan sebagai sayap kanan. Ia mengaku menikmatinya. Posisi ini pun sudah dibicarakan dengan Guardiola tahun lalu.

"Saya merasa sangat nyaman. Saya pikir saya lebih banyak membantu tim. Itu bagus untuk saya dan akan melakukan lebih banyak lagi,” ujarnya. 

Ikuti Whatsapp Channel Republika