Senin 27 Sep 2021 13:54 WIB

TEI 2021 Bidik Transaksi 1,5 Miliar Dolar AS

TEI tahun ini diharapkan mampu mendorong percepatan transformasi perdagangan digital.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Nidia Zuraya
Suasana pameran Trade Expo Indonesia (TEI) 2016 di JIExpo, Kemayoran, Jakarta. ilustrasi
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Suasana pameran Trade Expo Indonesia (TEI) 2016 di JIExpo, Kemayoran, Jakarta. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perdagangan kembali meluncurkan Trade Expo Indonesia (TEI) ke-36 yang bakal digelar secara hybrid pada 21 Oktober-4 November 2021. Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi, menargetkan, total transkasi yang dibukukan dalam ajang pameran tersebut mencapai lebih dari 1,5 miliar dolar AS.

"Kami optimistis bisa mencapai target transkasi itu karena diikuti 1.000 perusahaan dan 500 pengunjung serta calon pembeli," kata Lutfi di Jakarta, Senin (27/9).

Ia menjelaskan, pada 2020 lalu TEI yang digelar secara virtual diikuti oleh 690 pelaku usaha, dengan menghadirkan 7.456 buyers dari 127 negara, dan menembus total transaksi sebesar 1,3 miliar dolar AS.

Pameran yang dikemas secara digital ini merupakan salah satu upaya dan bukti komitmen Kemendag menghidupkan kembali perdagangan global. Selain itu, pameran tersebut juga menjadi terobosan bagi pelaku usaha Indonesia untuk memanfaatkan peluang agar tidak kehilangan momentum percepatan pemulihan ekonomi yang terdampak pandemi Covid-19.

Lebih lanjut, TEI tahun ini juga diharapkan mampu mendorong percepatan transformasi perdagangan secara digital. TEI secara digital bertujuan menciptakan wahana promosi dan transaksi dagang secara daring yang efektif dan efisien.

Selain itu diharap memperkuat kemitraan dan mempertahankan keberlanjutan bisnis dengan para calon pembeli, memperluas penetrasi ke pasar baru, membangun citra positif, serta meningkatkan daya saing akan ragam produk dan jasa Indonesia di pasar internasional.

“TEI 2021 siap memberikan kemudahan dan kenyamanan lebih banyak melalui platform interaktif dalam format e-catalogue seperti halnya pameran dagang besar internasional di Jerman dan Uni Emirat Arab. Dengan begitu, kegiatan interaktif antara seller dan buyer akan berjalan lebih baik,” ujarnya.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Didi Sumedi menambahkan, perwakilan perdagangan Indonesia di luar negeri perlu berperan aktif untuk meyakinkan buyer berkunjung ke TEI dan bertransaksi dengan para eksportir Indonesia.

“Kita harus menjadikan TEI 2021 ini sebagai momentum meraih peluang meningkatkan volume ekspor Indonesia di pasar internasional. Melalui inquiry yang tercatat, baik Atase Perdagangan maupun Indonesian Trade Promotion Center dapat memberikan rekomendasi produk- produk apa saja yang dibutuhkan buyer dan perlu ditampilkan dalam TEI,” kata Didi.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Perdagangan Juan Permata menyampaikan, Kadin menyambut gembira pelaksanaan TEI Digital Edition karena acara ini merupakan salah satu terobosan dalam keadaaan pandemi.

“Kita dituntut untuk mampu melakukan akselerasi serta adaptasi digitalisasi pada dunia usaha dan ini sangat membantu para pelaku usaha untuk menerobos pasar-pasar di luar negeri,” kata Juan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement