Senin 27 Sep 2021 13:21 WIB

Semua Bisa Wakaf, Kuli Bangunan Wakaf untuk Masjid Az Zahra

Alex menyisihkan Rp 700 ribu upahnya membeli material bangunan untuk bangun masjid

Alex Sugianto (25 tahun) merupakan pekerja bangunan yang menyisihkan pendapatannya untuk berwakaf melalui Dompet Dhuafa.
Foto: Dompet Dhuafa
Alex Sugianto (25 tahun) merupakan pekerja bangunan yang menyisihkan pendapatannya untuk berwakaf melalui Dompet Dhuafa.

REPUBLIKA.CO.ID, LAMPUNG -- Alex Sugianto (25 tahun) merupakan pekerja bangunan yang menyisihkan pendapatannya untuk berwakaf melalui Dompet Dhuafa. Wakaf tersebut diberikan untuk membantu pembangunan masjid di Pusat Belajar Mengaji Az Zahra Dompet Dhuafa, Lampung Utara.

"Kemarin sore terima upah, malamnya langsung saya wakafkan, uang upah itu aja belum sampai rumah, sekarang sisa Rp140 ribuan. Sebenarnya belum waktunya gajian, Mas. Tapi saya sengaja minta duluan ke bos, upah 10 hari ini saja, biar bisa ikutan wakaf bangun masjid (Az Zahra) disini,” ungkap Alex, seperti dalam siaran pers Senin (27/9).

Baca Juga

Pemuda yang menjalani pendidikan di Palembang hingga SMP itu, menyisihkan sebagian upahnya senilai Rp 700 ribu. Uang tersebut Alex belikan material bahan bangunan berupa pasir sebanyak muatan satu truk, untuk kemudian ia donasikan sebagai niat wakaf membangun masjid di Pusat Belajar Mengaji (PBM) Az Zahra Dompet Dhuafa, Desa Cahaya Negeri, Kecamatan Abung Barat, Kabupaten Lampung Utara.

“Memang sudah lama ada niat untuk wakaf. Tanya-tanya ke Bapak saya, dia sangat izinkan. Saya juga belum lama kadang ikut ngaji di PBM kalau malam. Saya bertanya-tanya dan dalami tentang wakaf ke Ustaz. Setelah mulai paham, ya, siapa yang nggak mau kalau nanti kita meninggal tapi pahalanya masih mengalir terus. Nah, sepertinya kemarin malam momennya pas, paginya ada acara peletakkan batu pertama,” ujar Alex.

photo
Alex Sugianto (25 tahun) merupakan pekerja bangunan yang menyisihkan pendapatannya untuk berwakaf melalui Dompet Dhuafa. - (Dompet Dhuafa)

 

Dirinya pun tak menyangka jika hari itu kabar akan perbuatannya telah diketahui oleh sebagian orang disana. Terlebih, ia sama sekali tidak mengetahui, jika Ismail A. Said selaku Ambassador Wakaf Dompet Dhuafa, tak dapat menahan tangis haru akan wakaf kebaikan Alex. Ismail A. Said mengisahkan kebaikan Alex pagi hari itu, saat sambutan pada gelaran simbolis peletakkan batu pertama sebagai tanda resminya ikhtiar pembangunan Masjid Az Zahra di kawasan wakaf PBM.

“Masjid Az Zahra ada untuk melengkapi pesantren dan tentu sangat terbuka untuk masyarakat. Berharap PBM juga dimanfaatkan untuk belajar tahfidz para lansia Cahaya Negeri. Saya terharu, kemarin belum dimulai saja tapi donasi wakaf berupa material sudah berdatangan dari kebaikan masyarakat. Bahkan semalam saya dengar, ada pekerja bangunan kita di PBM yang mendonasikan penghasilannya untuk membeli material pasir untuk diwakafkan ke pembangunan Masjid Az Zahra,” sebut Ismail A. Said.

Aksi nyata Alex memang sudah seharusnya menginspirasi banyak pihak. Dengan penghasilannya dari bekerja kuli bangunan di PBM Cahaya Negeri, menjadikan tekad wakafnya sangat berarti. Setelah berwakaf, ia pun terlihat bersahaja. Menanggalkan peralatan kerjanya sore itu dan bergegas pulang menggunakan sepedanya.

“Maaf ya, Mas, daripada uang segitu saya pake traktir cewe dan jajan habis nggak jelas, mending saya wakaf. Setelah wakaf, lega saja gitu rasanya, plong banget,” tutup Alex, melebarkan senyum.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement