Ahad 26 Sep 2021 16:19 WIB

Ratusan Pelajar Ikuti Program Bisnis dengan Digital

Pengusaha muda perlu dilatih peka pada perubahan perilaku konsumen dan dinamika pasar

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Ratusan pelajar di Bandung dan Jakarta mengikuti program pendekatan digital dalam bisnis.
Foto: Istimewa
Ratusan pelajar di Bandung dan Jakarta mengikuti program pendekatan digital dalam bisnis.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) menjadi salah satu sektor yang mengalami tekanan cukup berat saat pandemi Covid-19 terjadi. Berdasarkan survei Bank Indonesia pada Maret 2021, sekitar 87,5 UMKM Indonesia terdampak negatif dari pandemi. Terutama, di sisi penjualan, dan hanya 12,5 persen yang bertahan karena melakukan transformasi digital.  

Menurut Co-Founder & Academic Advisor Prestasi Junior Indonesia, Robert Gardiner, sebagai upaya untuk membantu pengusaha muda mengatasi tantangan tersebut, Prestasi Junior Indonesia (PJI) bersama Citibank NA Indonesia (Citi Indonesia), PT AIG Insurance Indonesia (AIG Indonesia), dan PT Marsh Indonesia (Marsh Indonesia) mengimplementasikan edukasi kewirausahaan JA Company Program bagi 323 pelajar SMA/SMK di Jakarta dan Bandung. Program ini, menekankan pendekatan digital dalam bisnis. 

Menurutnya, menjelang puncak program pada November mendatang, para pelajar yang berasal dari 15 sekolah tersebut bersaing memaparkan kinerja bisnis mereka dalam kegiatan daring Regional Student Company Competition 2021, pada Sabtu (25/9). Empat perusahaan siswa (student company) terbaik hasil penilaian juri kalangan profesional berhak mewakili daerahnya untuk memperebutkan tiket emas ajang bisnis Asia Pasifik di kompetisi tingkat nasional.

Robert mengatakan, di tengah situasi pandemi yang penuh tantangan, pengusaha muda perlu dilatih untuk peka terhadap perubahan perilaku konsumen dan dinamika pasar. Agar, dapat mengembangkan strategi jitu dalam menjangkau target pasar. 

"Selama empat bulan beroperasi, ke 15 usaha mikro ini terbukti berhasil memperoleh total pendapatan bisnis mencapai Rp 110 juta dengan mengandalkan pemasaran digital," ujar Robert dalam siaran persnya, Ahad (26/9).

Melalui program ini, kata dia, para pelajar tidak hanya memperoleh pengalaman pertama berwirausaha. Tetapi juga, memiliki kesempatan untuk mengembangkan keterampilan abad ke-21 yang sangat dibutuhkan, seperti berpikir kritis dan pemecahan masalah yang kompleks, komunikasi, kolaborasi, serta kreativitas. 

"Dengan dukungan Citi Indonesia, AIG Indonesia, Marsh Indonesia, dan Dinas Pendidikan setempat, kami berharap upaya berkelanjutan ini dapat terus menjadi wadah lahirnya wirausaha muda baru Indonesia sekaligus mengakselerasi peralihan UMKM ke era digital," katanya.

Mnurut Country Head of Corporate Affairs Citi Indonesia, Puni A Anjungsari, Citi Indonesia bersama PJI telah secara konsisten memberdayakan generasi muda untuk berwirausaha sejak tujuh tahun lalu melalui nilai investasi yang mencapai hingga lebih dari Rp 18 miliar. 

"Melalui hibah yang kami berikan, para siswa tidak hanya dilatih untuk berpikir kreatif dan inovatif dalam mengembangkan ide bisnis. Namun, juga dibina untuk mampu bersikap adaptif dan responsif dalam menghadapi tantangan, terutama dalam menghadapi kondisi disruptif seperti pandemi COVID-19 ini," paparnya. 

Hal ini, kata dia, sejalan dengan prakarsa global Citi dan Citi Foundation yaitu Pathways to Progress, yang berupaya mendorong percepatan peningkatan taraf hidup dan peluang ekonomi bagi generasi muda.

Puni menjelaskan, salah satu usaha mikro bentukan pelajar program Student Company adalah Mico SC dari SMAN 1 Cisarua, Bandung Barat. Dengan misi menyediakan media bagi orang tua untuk mengasah kreativitas anak tanpa gadget, bisnis yang dikelola oleh 34 pelajar ini menawarkan Mico T-Shirt, kaus berbahan katun dengan desain khusus dari kreasi gambar anak-anak. 

"Hanya dalam waktu empat bulan beroperasi, Mico Student Company berhasil menjual 72 paket Mico T-Shirt melalui marketplace dan media sosial dengan total pendapatan bisnis mencapai Rp 7,3 juta," ujarnya

Lima belas sekolah dari Jakarta (termasuk Tangerang Selatan dan Bogor) dan Bandung (termasuk Bandung Barat) yang berkesempatan mengikuti program tahun ini, antara lain SMAN 34 Jakarta (Qreate SC), SMAN 71 Jakarta (Saptalata SC), SMAN 81 Jakarta (Covarsi SC), SMAS HelloMotion (Semaja SC), SMA Cendekia A.K. Yasmin (Dojan SC), SMKN 6 Jakarta (Kanaksa SC), SMKN 20 Jakarta (Soe Wasa SC), SMKN 26 Jakarta (Kaveenic SC), SMKN 27 Jakarta (Merakee SC), SMKN 63 Jakarta (AYC SC), SMAN 1 Cisarua, Bandung Barat (Mico SC), SMAN 4 Bandung (Fouras SC), SMAN 8 Bandung (Astaponik SC), SMAN 11 Bandung (Elecra SC), dan SMKN 4 Bandung (Digitz4tion SC). 

Empat sekolah terbaik akan bersaing dengan sekolah-sekolah dari regional lainnya dalam kompetisi bisnis tingkat nasional, Indonesia Student Company of the Year Competition 2021, yang diselenggarakan secara daring pada November mendatang. 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement